chapter 16

762 49 2
                                    

Gadis tadi menatap Xiao Fei bengong. "Tidak, maksudku. Kau bisa melihatku?"tanya gadis itu membeo suaranya diatur sekecil mungkin.

"Tentu saja,bukankah kamu manusia,"ujar Xiao Fei sarkatis.

"Tapi,―"belum selesai gadis itu akan protes,ada suara yang membuatnya menegang.

"Siapa diluar?!"teriak suara itu.

Gadis itu langsung kelabakan apalagi mendengar orang dengan suara tadi bangkit dari dalam bak mandi.

Dengan cepat,gadis itu berlari dan hampir menabrak Xiao Fei. Xiao Fei hanya menatap gadis itu bingung. Ia memperhatikan siluet gadis itu sampai hilang dari pandangannya. Saat ia berbalik,ia menatap dada yang basah.

Tunggu!

Milik siapa itu?!

Xiao Fei meneguk ludahnya susah. Ia mendongak melihat siapa yang ada dihadapannya. Ia kemudian tersenyum canggung. "Tu-tuanku? Apa yang anda lakukan disini?"tanya Xiao Fei basa basi.

Chen Ryu tersenyum tanpa bisa dikendalikan. Baru tadi ia memikirkan gadis ini,gadis dipikirannya seakan langsung datang dari alam mimpi.

"Kau pikir apa yang aku lakukan tadi?"Chen Ryu membalikkan pertanyaan Xiao Fei.

Xiao Fei kelabakan. "A-ah! Kau,eum... Itu-,tadi ada gadis yang mengintipmu... Untung aku kemari,"ujar Xiao Fei membela diri berusaha terlihat meyakinkan.

Chen Ryu hanya mengangguk angguk mendengarkan ocehan Xiao Fei yang membela diri. Menurutnya itu tak penting lagi sekarang. Yang Chen Ryu pentingkan yakni gadis itu sudah ada di sini. Didepannya. Itu sudah lebih dari cukup.

"Di-dia sudah pergi tadi,"ujar Xiao Fei tetap mengoceh.

Chen Ryu masih saja mengangguk angguk tanpa suara. "Bukankah dia kehilangan akal,mengintip orang mandi. Pfftt!"Xiao Fei tertawa kecil sembari mengibaskan tangannya merasa itu sangat lucu.

"Ya,bahkan orang itu ada dihadapanku,"ujar Chen Ryu datar,tapi jelas disana ada nada menggoda.

"Siapa? Dimana?"Xiao Fei celingukan mencari kebelakang tubuhnya. Saat berbalik,Xiao Fei mendapatkan jitakan pelan dikeningnya. Meski pelan itu mampu membuat keningnya nyeri kalau kau ingin tau.

"O-oh, sepertinya kau salah,"ujar Xiao Fei membela diri. Ia mengerti kalau Chen Ryu menuduhnya sebagai pengintip yang tadi. Dan,em... Sepertinya itu bukan sekedar tuduhan bukan? Ia bahkan tadi ikut serta mengintip Chen Ryu... Mandi? Oh dewa apa yang ia lakukan tadi itu! Memalukan sekali!!!

Chen Ryu menyilangkan tangannya di didepan dada. Menatap menuntut penjelasan pada Xiao Fei. Oh, sekarang Xiao Fei tau bagaimana rasanya menjadi seorang tersangka.

"Aku-aku hanya tak sengaja lewat,sungguh. Gadis tadi.. ya gadis tadi yang mengintipmu,percayalah lihat mataku,apa aku berbohong?"ujar Xiao Fei menatap lurus mata elang Chen Ryu.

"Apa ada lagi yang mau kamu katakan?"tanya Chen Ryu seolah acuh tak acuh. Xiao Fei loading sejenak dan mengedipkan matanya beberapa kali.

"Kalau tidak ada,aku sibuk,"ujar Chen Ryu hendak melangkah masuk lagi ke ruang pemandiannya. "Hei tunggu dulu-"Xiao Fei menahan pundak Chen Ryu. Sialnya Xiao Fei malah menarik baju Chen Ryu. Dan meski hanya sebagian kecil,itu mengekspos bahu putih pria itu tanpa ada sensor sedikitpun,juga memperlihatkan betapa bagusnya otot otot perut miliknya. Chen Ryu hanya menghela napas panjang. Pria itu kemudian berbalik menghadap Xiao Fei lagi.

Xiao Fei terdiam melihat betapa putihnya sosok Chen Ryu. Bahkan Yuo Lang saja kalah putih dengan pria ini.

"Apa kau mau mengatakan sesuatu?"tanya Chen Ryu malas dan menggoda dalam satu nada bicara sekaligus. Xiao Fei menggeleng tanpa ada kesadarannya yang pulih. Pikirannya masih menyelam di laut imajinasi. Ia menggeleng secara otomatis tadi itu.

EMPEROR! I LOVE YOU!(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang