Chapter 12 Bahaya dan Bahagia

70 8 4
                                    

Hola hola readers!
Ma'af nih lama semedinya, hehehe
Sebagai permintaan ma'af kali ini aku kasih cast Aurel ya!

Hola hola readers!Ma'af nih lama semedinya, heheheSebagai permintaan ma'af kali ini aku kasih cast Aurel ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurel, 1993

S

atu kata untuk Aurel dong gaes!

Di bumi yang sama
Pada belahan yang berbeda
Mereka mengalami hal yang tak serupa
Berbanding terbalik diantara keduanya

"Sayang ... aku enggak tahu alasan kamu begini itu apa, tapi yang jelas aku kecewa. Beberapa hari ini kita enggak ketemu, dan kamu malah bersikap seperti ini." David memecah kebisuan Aurel.

Namun, orang yang diajaknya bicara masih saja diam. Tidak menggubris sedikit pun.

"Oke, kalau kamu enggak mau cerita dan jelaskan semuanya. Aku beri kamu waktu, sekarang aku antar kamu pulang ya!" Kemudian David melanjutkan perjalanan.
*****
Musim kemarau yang sedang melanda benar-benar unjuk gigi. Masih pagi tetapi sinar matahari sudah sangat terik. Mikha dan Ayu sedang menunggu becak dayung di depan kos. Mereka tidak mau dipanggang matahari mengingat hari masih pagi. Sudah lima menit mereka tegak di depan gerbang. Namun, belum ada becak dayung yang melintas tanpa penumpang. Sepertinya para pengayuh becak itu sedang banjir penumpang.

"Hei Mikha ... cantik sekali kau ini." Yudha baru saja tiba dengan motornya.

Mikha langsung memasang wajah malas. Pagi-pagi sudah berhadapan dengan pembuat onar, begitu pikirnya. Orang yang sudah membuat sahabatnya frustasi dan ketakutan, apalagi kalau bukan sumber masalah. Yudha pantas mendapat julukan itu, Mikha tidak bisa menutupi kekesalannya.

"Alah tak usah jual mahal, nanti malam kita juga mau jalan." Yudha terus menggoda Mikha.

Mikha mengernyitkan dahi, semakin muak mendengar ocehan Yudha.

"Jangan belagak bodoh, kawan kau ini pasti sudah cerita lha. Alamatnya akan ku sms sama dia," ucap Yudha menunjuk Ayu.

"Nak, itu becaknya kosong." Ayu mengalihkan pembicaraan.

Mereka kemudian meninggalkan Yudha yang belum beranjak.

"Sampai jumpa nanti malam ya, Mikha. Abang sudah tak sabar." Yudha melambaikan tangan.

Mikha bergidik merasa jijik. Begitu pun Ayu yang menangkap ada sesuatu dari tatapan Yudha.
*****
David sudah memarkirkan mobilnya di depan rumah Aurel. Hubungan mereka belum membaik dengan sebab yang tidak diketahui David. Aurel tidak membalas pesan dan menjawab telepon David sejak pulang dari cafe. Ya, alasan itu yang mengantarkan David pagi ini ke rumah Aurel.

"Pagi sayang ...." David menyambut Aurel yang baru keluar dari rumah.

"Ada apa pagi-pagi ke rumah?" ketus Aurel.

ANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang