Chapter 28 Satu Persatu

36 7 1
                                    

Namaste readers!

Aku hadir kembali membawa episode terbaru ANTARA!

Happy reading!

Perlahan kebenaran itu muncul ke permukaan
Segalanya menjadi rumit
Bukan cinta yang salah
Lalu, manusia yang memelihara cintakah yang salah?
Tidak juga, semuanya tergantung kapan cinta itu hadir

Andri berusaha memantapkan keputusannya. Mikha harus tahu. Tepat atau tidak waktunya, Mikha memang harus tahu. Sebelum menjawab pertanyaan Mikha, Andri melirik Ayu untuk mendapat persetujuan. Ayu mengangguk tanda setuju.

"Iya, Kha. Aku bertemu Aurel waktu itu," jawab Andri.

"Bersama mas David? Apa mereka pergi berdua?" tanya Mikha lagi.

"Iya, Kha."

Sendi-sendi Mikha rasanya lemas, tulangnya merapuh, darahnya seakan berhenti mengalir. Jadi itulah kesibukan David sehingga mengajak bertemu Mikha pada malam hari. Kekasihnya berduaan dengan wanita lain sebelum menemui dirinya. Rasanya seperti dihantam batu mendengar jawaban Andri, Mikha tidak bisa lagi berkata-kata. Apa pun hubungan mereka saat itu, kebenarannya mereka pergi berdua dan David sudah berbohong.

"Jujur aku kaget waktu ketemu kamu dan David di Merdeka Walk, aku sempat mengira mereka orang yang berbeda. Akhirnya aku kembali ke hotel menemui Aurel, menanyakan semuanya. Apa mungkin dua orang yang mirip dan memiliki nama yang sama? Aurel awalnya enggak mengaku. Setelah terus kudesak, dia pun cerita." Andri menjelaskan.

"Mereka berpacaran?" tanya Mikha.

"Itu juga yang kutanyakan, aku enggak mau berburuk sangka. Jadi, aku sempat menanyakan apa Aurel membayar David untuk dijadikan pacar sewaan? Karna yang aku tahu David pacarmu, Kha. Aurel menyangkalnya dan mengakui bahwa dirinya adalah selingkuhan," jelas Andri.

Mendengar jawaban Andri, Mikha berusaha menutupi kesedihannya. Dia tertawa sekaligus menangis. Betapa bodohnya dia selama ini. David telah mempermainkan dirinya.

"Kamu boleh enggak percaya sama ceritaku, Kha. Tapi aku mendengarnya langsung dari Aurel." Andri tidak tega melihat Mikha menangis.

Ayu mendekati Mikha, merangkulnya.

"Menangislah, Nak. Kam bisa tumpahkan semua kesedihan di bahuku," ucap Ayu.

"Hiks hiks hiks ... apa aku salah berusaha percaya sepenuhnya sama mas David? Hiks hiks hiks ...." Mikha terus saja menangis.

Untuk pertama kalinya Mikha bersikap demikian. Biasanya dia memilih untuk menangis sendirian. Hampir tidak pernah Ayu melihat Mikha menangis.
*****

David bersiap-siap untuk makan siang. Berkas dan semua pekerjaan sudah dia bereskan. Ketika David akan keluar ruangan, dirinya dihentikan oleh kehadiran Aurel. David tampak terkejut dan canggung.

"Ada perlu apa kamu kesini, Rel? Bukannya kita tidak lagi ada pekerjaan bersama," ucap David.

"Aku perlu bicara sama kamu," jawab Aurel.

"Maaf, Rel. Aku sedang sibuk," kata David menolak.

"Jangan bohong, ini jam makan siang. Kamu sengaja menghindariku?" Aurel berbicara dengan suara sedikit keras. Karyawan yang berada di sekitar ruangan David memperhatikan mereka.

"Enggak, aku benar-benar sedang sibuk." Sebisa mungkin David menolak permintaan Aurel.

"Kamu kenapa sih, Vid? Sudah enggak butuh aku lagi? Enggak kesepian lagi? Sekarang kamu menyampakkanku, kamu pikir aku apa, Vid?" Kali ini suara Aurel benar-benar keras. Semua mata tertuju pada mereka.

ANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang