Chapter 14 Penyesalan

122 8 2
                                    

Hai readers setia ANTARA.
Author update lagi nih.

Happy reading!

Sesal memang tidak ada guna
Tapi setidaknya berusahalah untuk menyembuhkan kecewa

"Andriii ...." Ayu berteriak melihat Yudha yang sudah siap menikam Andri.

Doorrrrr

Suara tembakan membuat mereka terkejut.

"Jangan bergerak!" Seorang polisi mengarahkan pistol pada Yudha.

Yudha sempat ingin kabur. Namun salah seorang dari polisi berhasil menghadangnya.

"Kurang ajar, urusan kita belum selesai," ancam Yudha kepada Andri.

Sesaat kemudian, ambulance sudah terparkir di area yang sama. Mikha dan Andri dibawa ke rumah sakit.
*****

Pagi itu, Bayu tergesa-gesa mengemudikan mobilnya. Akibatnya dia hampir saja menabrak mobil yang berhenti di depannya. Untungnya Bayu cepat-cepat menginjak rem. Bayu turun dari mobil, ingin meminta maaf kepada pemilik mobil tersebut. Bersamaan dengan itu, seorang lelaki juga turun dari mobil tersebut.

"David?" Bayu sedikit bernapas lega setelah mengetahui pemilik mobil yang hampir ditabraknya.

"Mas Bayu, apa kabar?" David menyapa Bayu.

"Sehat-sehat. Ma'af ya, Vid. Mas lagi buru-buru, hampir saja buat kamu celaka." Bayu mengutarakan permintaan maafnya.

"Enggak apa apa, Mas. Aku juga yang salah, berhenti mendadak."
Bayu tersenyum mendengar tanggapan David.

"Mas mau kemana memangnya? Buru-buru banget, ya?" tanya David.

"Mau ke bandara, tapi sebelumnya mau ke jemput ayah sama ibu," jawab Bayu.

"Oh mas Bayu dari rumah? Memangnya mau berangkat kemana, Mas?"

"Iya, tadi ayah telepon katanya Mikha masuk rumah sakit. Minta tolong antarkan ke bandara. Sebenarnya mas mau juga kesana lihat Mikha tapi istri mas lagi hamil. Khawatir kalau ditinggal sendiri di rumah." Bayu menjelaskan situasinya.

"Mikha masuk rumah sakit?" David memastikan apa yang baru saja dia dengar.

"Iya, Vid. Kamu belum dikabari, ya?"

"Belum, Mas. Aku kemaren lembur. Satu harian enggak ada komunikasi dengan Mikha," bohong David.

Bayu hanya mengangguk mendengar pengakuan David.

"Jadi yang berangkat bapak sama ibu?" tanya David lagi.
"Iya."

Disela-sela perbincangan mereka di pinggir jalan. Terlihat seorang wanita keluar dari rumah dimana mereka berdiri di depannya. Aurel menghampiri David.

"Hei, say ...."

"Aurel, ini mas Bayu. Kakaknya Mikha." David secepat kilat memotong ucapan Aurel.

"Oh, Aurel. Teman kerja David."
"Bayu."

Mereka berkenalan. Setelah itu, Bayu undur diri. Dia bergegas ke rumah orang tuanya.
*****

Mikha terbaring di ranjang rumah sakit. Dia cukup sadar. Di sampingnya ada Ayu yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Yu ...," panggil Mikha.

"Iya, Mikha. Kam butuh sesuatu?" tanya Ayu.

"Bagaimana keadaan Andri?"

"Andri, enggak apa-apa. Tak ada luka yang serius."

"Kasihan Andri, gara-gara aku dia jadi dirawat."

ANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang