Chapter 18 Tak Ingin Meragu

50 7 2
                                    

Selamat sabtu malam readers setia ANTARA!

Aku kembali!

Berhubung, Andri akan sering muncul mulai episode ini dan ke depan.

Aku kasih cast Andri deh, tapi disensor dulu ya! Hehehe

Aku tidak lagi ingin meragu
Jika kamu memang mendua
Aku pasti akan mengetahuinya

Mereka kembali hening. Jawaban mereka atas pertanyaan yang sama sangat bertolak belakang. Entahlah, kebanyakan orang pasti setuju dengan Mikha. Lalu jawaban David bagaimana?

Sebenarnya Mikha juga bingung dengan jawaban David. Namun, dia tidak mau mempermasalahkan. Malam itu adalah waktu yang singkat untuk berduaan dengan kekasihnya. Dia tidak mau melewatinya dengan prasangka yang bukan-bukan.

'Betapa bahagianya hatiku
Saat kududuk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku'

David tiba-tiba bernyanyi. Mikha yang mendengar tersipu malu. David sudah kembali menggenggam jemari kekasihnya, kini kedua tangan Mikha. Mereka saling menatap.

'Namun bila hari ini
Adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya'

David terus bernyanyi, meski pelan. Karena dia ingin hanya Mikha yang mendengar. Mikha menikmati merdunya suara David walaupun kekasihnya bukanlah seorang penyanyi tetapi suaranya enak untuk dinikmati.

'Bila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian ke sana kemari dan tertawa'

Malam itu akan menjadi salah satu malam yang tidak akan pernah terlupakan bagi keduanya.

David mengajak Mikha kembali mengitari Merdeka Walk. Saat mereka melewati penjual permen kapas, Mikha meminta David membelikan untuknya. Tentu David memenuhi permintaan kekasihnya.

"Bagi dong, Dek." David menggoda Mikha yang asyik mencuil permen kapasnya.

"Ini 'kan Mas beli untukku." Manjanya Mikha muncul.

"Sedikit saja," bujuk David.

"Enggak boleh." Mikha menjauhkan permen kapasnya dari David.

David pura-pura mengambek. Kini David yang bermanja-manja. Dia terus membujuk Mikha agar memberinya sedikit saja permen kapasnya. Mikha berlari kecil meninggalkan David. Terjadilah adegan kejar-kejaran.

Tidak perlu berusaha keras, David sudah menyamai langkah kaki Mikha. Kekasihnya memberikan permen kapasnya yang tinggal sedikit. David menerimanya dan menyantapnya sekali suap. Wajahnya begitu menggemaskan. Mikha mencubit pipi David. Lalu mengusap lembut kepala Mikha. Memperlakukan kekasihnya seperti anak kecil.

Senyum Mikha sangat manis. Bahagianya terpampang jelas. Seketika rasa bersalah David mendobrak. Kekasihnya memiliki cinta yang tulus. Namun, dia malah melakukan pengkhianatan.

ANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang