Hola readers!
ANTARA kembali!
Maaf ya lama enggak update!
Cusss langsung aja ya!
Happy reading!
Kejutan yang manis
Setidaknya ada angin segar yang berembus
Di sela-sela gundahDi Shika Management, Jasmine sedang marah-marah dengan Aurel. Bukan tanpa sebab, dia menilai Aurel tidak fokus dalam bekerja belakangan ini. Jasmine sangat kecewa. Sebagai model yang sedang menanjak karirnya, Aurel menjadi prioritas bagi Jasmine. Namun, Jasmine justru melihat Aurel tidak melakukan hal yang serupa.
"Maaf, Bu. Selanjutnya saya akan lebih fokus." Aurel hanya bisa minta maaf.
"Tolong bersikap profesional. Kalau kamu begini terus bukan cuma saya yang repot. Fotografer, tim make up, wardrobe, mereka semua terpaksa mengulang pekerjaannya. Jangan mengorbankan orang lain karena masalah kamu." Jasmine masih marah.
Aurel tidak bisa menanggapi atau menyangkal. Dia menyadari kesalahannya.
"Yang punya masalah pribadi bukan cuma kamu. Apapun itu masalahnya, kalau sedang bekerja kamu harus melupakannya. Ingat ya Aurel, kali ini kamu masih saya maafkan. Tapi jika ini terjadi lagi, saya terpaksa mencari pengganti kamu," tegas Jasmine sebelum meninggalkan Aurel.
Aurel hanya bisa diam dan tertunduk. Dia mengakui kesalahannya. Hasil pemotretannya tidak ada yang bagus. Bahkan pikirannya tidak bersama dirinya. Aurel tidak bisa fokus karena David belum juga ada kabar. Kali ini Dia sudah menghubungi lebih dulu. Namun, tidak ada respon dari David.
*****Mikha sedang berada di kamar menjawab telepon dari David. Usai acara wisuda kemarin, mereka baru bisa berkomunikasi.
"Maaf ya, Sayang. Kemarin banyak kerjaan. Jadi, baru bisa hubungi kamu."
"Enggak apa-apa, Mas. 'Kan kita juga chatting."
Tok tok tok ... pintu kamar diketuk. Mikha lalu membukanya. Di depan pintu sudah ada nenek.
"Ada paketan, Nduk. Katanya buat kamu," kata nenek.
Mikha izin sebentar untuk menerima paket. Setelah itu, Mikha membawa kardus yang cukup besar ke kamar.
"Ada yang kirim paketan, tapi enggak tahu dari siapa, Mas. Aneh deh," ucap Mikha.
"Coba aja dibuka, mungkin pengirimnya menuliskan namanya di dalam," saran David.
Mikha mengikuti saran David. Dia mulai membuka paketan tersebut. Sesuai dengan ukuran kardus, isinya cukup besar. Ada sebuket bunga dan bingkisan. Mikha membuka bingkisan itu, ternyata isinya parfum dengan merek serta wangi yang biasa dia pakai.
Mikha belum menemukan nama pengirimya. Dia meneliti dalam kardus lagi, tidak ada kartu pengirim. Mikha mengambil buket bunga dan disana dia temukan kartu ucapan.
'Happy graduation, Sayang! Cepat pulang ya!' ~David.
Sontak Mikha terbelalak. Matanya berbinar. Kejutan yang manis. Mikha mengambil gawai yang tadi diletakkan saja.
"Mas ... makasih ya!" ucap Mikha.
"Sudah tahu siapa pengirimnya?" tanya David menggoda.
"Makasih, Mas! I love you!" ucap Mikha sangat senang.
"Love you too, Sayang!" balas David.
"Mas tahu darimana alamat lengkap rumah nenek?" tanya Mikha.
"Dari mas Bayu, Dek. Suka enggak sama hadiahnya?"
"Suka sekali, Mas. Aku seneng banget."
"Ya udah, Mas mau lanjut kerja. Selalu kasih kabar Mas ya, Dek. Assalamualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA
General FictionKita adalah Antara. Antara adalah sebuah pembatas dari setiap pilihan yang ada. Kita adalah pembatas itu, berada di tengah. Terkadang bingung mau ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah. Pergi atau tetap tinggal. Seperti Mikha, yang awalnya pe...