Chapter 34 Kejutan II

48 7 1
                                    

Hola hola readers!

Aku hadir bawa episode terbaru sekaligus cover halu hahaha

Aku hadir bawa episode terbaru sekaligus cover halu hahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Sebuah kejutan tentu akan membuat terkejut
Lalu bagaimana jika hal yang membuat terkejut adalah bukan yang seharusnya?

Aurel sudah siap berdandan. Dia menanti kedatangan David dengan sumringah. Rindunya kepada David akan dinikmatinya malam itu. Betapa dia merindukan lelaki itu. Sudah lama sekali dia tidak pergi berdua dengan David.

"Mau kemana, Rel? Udah rapi aja," tanya Andri.

"Aku mau keluar, tolong jagain ayah!"

"Kamu pergi dengan David?" tanya Andri lagi.

Terdengar suara mobil berhenti di depan rumah Aurel. Aurel buru-buru keluar tanpa menjawab pertanyaan Andri. Sebelum keluar, dia menyempatkan berpamitan dengan ayahnya.

"Aurel mau kemana Om?" tanya Andri.

"Kalau dilihat dari senyumnya, dia pergi bersama David. Om juga enggak tahu mereka mau kemana," jawab ayah Aurel.

Andri cepat-cepat keluar setelah mendengar jawaban ayah Aurel. Namun, dia terlambat. Mereka sudah pergi. Andri hanya melihat belakang mobil yang diduga milik David melaju. Itu pun tidak terlihat jelas.

Sementara di sudut Pekanbaru lainnya, Mikha sedang berada di pusat perbelanjaan bersama Tania. Dia ingin membeli hadiah untuk David. Sudah setengah jam Mikha memilih-milih tetapi belum ada yang cocok. Mikha keluar dari toko baju. Berjalan begitu saja, belum tahu akan memasuki toko apa lagi. Tania melenggang bersisian dengan Mikha. Mereka tidak banyak mengobrol. Sesekali Mikha menanyakan pendapat Tania tentang barang yang akan dipilihnya.

"Kamu belum kepikiran gitu mau kasih hadiah apa?" tanya Tania yang menyadari Mikha berjalan asal, tidak jelas tujuannya.

Mikha menggeleng dan cemberut. Dia bingung harus memberi hadiah apa kepada David. Ini kali kedelapan Mikha merayakan ulang tahun kekasihnya. Sudah sebanyak itu. Sudah selama itu pula mereka bersama. Dan ini pertama kalinya pula Mikha bingung mau memberi hadiah apa kepada David. Mikha ingin ulang tahun David kali ini mengesankan dan tidak akan terlupakan.

"Bagaimana kalau jam tangan? Biasanya itu barang yang disenangi laki-laki, Kha." Tania memberi saran.

"Bener juga. Aku belum pernah kasih mas David jam tangan." Mikha langsung melihat ke kanan dan ke kiri, mencari toko jam tangan.

"Segininya kamu mau membuat orang yang mengkhianatimu senang, Kha." Tania membatin.

Tania sedih melihat Mikha begitu. Tania tidak tega jika Mikha mengetahui bahwa David masih berhubungan dengan Aurel. Bagaimana hancurnya Mikha? Padahal sahabatnya sudah berbaik hati untuk tidak membahas itu dengan David tetapi yang diterima tidak sesuai.
*****

ANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang