Hai hai hai semuanya!
Kenalan yuk sama cerita baru aku!
Sebagai bocoran, aku kasih satu cast untuk cerita ini. Satu dulu yaaaaa!Mikha, 1994
Salam kenal dari ANTARA!
Pertemuan dan Awal Berita
Tidak ada yang tahu
Apa yang akan terjadi pada masa depan
Bahkan sedetik kemudian pun merupakan rahasiaTahun 2009
Mikha, gadis berseragam putih biru tengah mengayuh sepedanya sekuat tenaga. Pagi ini dia bangun kesiangan, hal yang tidak biasa ia lakukan. Peluhnya mulai berjatuhan, sesekali sebelah tangannya mengelap dahi yang berkeringat. Dia tidak boleh terlambat, tamatlah reputasinya sebagai siswi teladan jika itu sampai terjadi. Dan sepertinya senin itu hari paling sial bagi Mikha.Bruuukkk .....
Sepeda Mikha oleng saat ia tengah mengelap peluh, memegang stang sepeda dengan satu tangan dan ban sepedanya menabrak batu."Aduh!" Mikha mengeluh sakit saat mendapati siku tangannya lecet.
"Ini batu pake ada di jalan segala sih," gerutu Mikha kesal.Lalu ia bangkit menegakkan sepedanya. Bajunya kotor, kucel. Rambutnya yang diikat satu pun sudah berantakan. Jelas sekali tidak mencerminkan Mikha yang biasanya.
"Butuh bantuan?" Seorang pria berseragam putih abu-abu menghentikan laju motornya tepat di sisi kanan Mikha.
"Eeee enggak," sahut Mikha setelah menoleh ke arah pemilik suara.
"Yakin?" tanya pria itu memastikan.
Mikha menganggukkan kepala. Pria itu pun menyalakan mesin motornya, meninggalkan Mikha tanpa basa-basi. Lalu Mikha? Hanya bisa bengong memandangi punggung pria itu yang semakin jauh.
"Enggak niat banget sih nolonginnya," gerutu Mikha.
Setelah drama jatuh dari sepeda, Mikha melanjutkan kayuhan sepedanya. Ia pasrah jika harus dihukum karena terlambat. Ia pun tidak lagi memikirkan reputasinya sebagai siswi teladan. Mikha juga manusia, bisa pula melakukan kesalahan sama seperti gadis-gadis sebayanya.
"Tuh kan jadi telat. Tadi sih enggak mau ditolong," ucap pria yang bersebelahan dengan Mikha.
"Enggak ada gunanya juga, bukannya kakak juga telat!" ujar Mikha masih dengan kaki yang diangkat satu.
"Siapa bilang? Kamu yang telat kok nuduh orang," kata pria itu menatap sinis ke arah Mikha. Meskipun orang yang ditatapnya tidak mengetahui caranya memandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA
Tiểu Thuyết ChungKita adalah Antara. Antara adalah sebuah pembatas dari setiap pilihan yang ada. Kita adalah pembatas itu, berada di tengah. Terkadang bingung mau ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah. Pergi atau tetap tinggal. Seperti Mikha, yang awalnya pe...