Ali menatap sendu wajah sang istri yang kini sedang terlelap. Dielusnya rambut sang istri dengan sayang. Matanya memancarkan kesedihan yang dalam. Lelaki itu masih menyesali kelalaiannya.
"Maaf, sayang! Andai aku enggak mementingkan pekerjaan, mungkin semua ini gak akan terjadi." Ucap Ali lirih.
"Maaf ya, belum bisa menepati janji aku ke kamu!" Ucapnya lagi. Kemudian ingatannya terlempar pada empat tahun lalu.
Tok...
Tok...
Tok...
"Assalamualaikum..." Ali berdiri di depan pintu dengan gugup. Baja yang berada di sebelahnya menepuk bahunya beberapa kali, mencoba menenangkan sepupunya itu.
"Waalaikumsalam..." Saat pintu terbuka, Mama Muti lah yang pertama tertangkap oleh netra Ali.
"Ma!" Ali mencium punggung tangan Mama Muti dengan hormat, diikuti Baja.
"Ali! Mau ketemu Prilly ya? Tapi Prilly lagi shooting. Emang dia gak bilang?" Tanya Mama Muti beruntun.
"Enggak ma, Ali bukan mau ketemu Prilly. Ali mau ketemu mama dan Om Noval." Balas Ali dengan senyum tipisnya.
"Loh? Ya udah, masuk dulu yuk!" Ajak Mama Muti meskipun masih bingung dengan maksud yang Ali sampaikan.
"Sebentar ya, mama panggil papa dulu!" Setelah menyuruh Ali duduk, Mama Muti berlalu untuk memanggil suaminya serta meminta sang asisten rumah tangga untuk membuatkan minum.
Tak membutuhkan waktu lama, Mama Muti sudah kembali bersama Papa Noval di sampingnya. Rasa gugup yang semula hilang, kini kembali masuk ke dalam diri Ali. Tatapan mata Papa Noval yang tidak bersahabat membuat Ali merasa tidak percaya diri.
"Ada apa kamu mencari saya?" Tanpa basa basi, Papa Noval langsung menanyakan maksud dan tujuan Ali menyambangi rumahnya.
"Ehm..." Ali menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Bingung, bagaimana cara mengutarakan maksudnya.
"Papa! Disuruh minum dulu Ali nya, jangan langsung ditodong gitu!" Ucap Mama Muti sambil mencubit tangan suaminya gemas.
"Maaf ya, Ali!" Mama Muti menatap Ali tak enak.
"Gapapa, ma!" Ali tersenyum tipis.
Menghela napas sejenak. Ali menguatkan hatinya untuk mengutarakan maksudnya.
"Bismillahirrahmanirrahiim... Sebelumnya, Ali ucapkan terima kasih karena mama dan Om Noval sudah mau menerima kedatangan Ali yang tiba-tiba. Maksud dan tujuan Ali datang menemui om dan mama adalah..." Memejamkan matanya dan menghela napasnya untuk mengurangi kegugupan. Kemudian Ali melanjutkan kalimatnya.
"Untuk meminta putri om dan mama sebagai pendamping hidup Ali, sebagai pelengkap jiwa Ali, sebagai bagian penting dalam kisah Ali, sebagai teman hidup yang akan menemani Ali sampai akhir usia." Ucap Ali lantang. Bukan hanya Mama Muti yang terkejut, Papa Noval pun sama. Hanya saja lelaki yang menjadi cinta pertama Prilly itu sangat pandai mengendalikan sikapnya.
"Lalu?" Tanya Papa Noval santai. Setelah Ali berusaha keras menghadapi kegugupannya. Papa Noval malah menanggapinya dengan santai.
"Ali mohon restu dari om dan Mama. Ali harap om dan mama bersedia memberikan tanggung jawab kalian untuk Ali ambil alih. Tentang kebahagiaannya, tentang kesedihannya, tentang segala keluh kesahnya. Ali ingin, Ali lah yang menjadi tempatnya mencurahkan segalanya, Ali lah yang menjadi tempatnya pulang. Ali harap om dan mama memberi restu." Ucap Ali tegas. Akhirnya, Ali bisa mengutarakan semuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
FanfictionTentang dua artis papan atas yang sempat menjadi asing hingga akhirnya kembali bersama karena takdir "Nobody know whats gonna happen!" Kisah Prilly Jasmine dan Aliand Fareno dalam mengarungi bahtera rumah tangga Dibaca kuyyy!!!!!