Chapter 25

2.7K 244 15
                                    

Waktu berjalan begitu cepat, hari demi hari telah dilalui, bulan demi bulan telah dilewati. Tak terasa tiga tahun telah berlalu, suka duka telah dirasakan Ali dan Prilly dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Si kembar yang dulu masih merangkak kini sudah pandai berlari dan berceloteh khas anak usia dua tahun. Dua bocah itu tumbuh dengan sangat baik, semakin besar keduanya semakin menunjukkan sifat siapa yang menurun pada mereka.

"Dad... anun... tatana tita mau ain te patai?" Pagi-pagi sekali tidur Ali harus terusik dengan lompatan seseorang di perutnya dan teriakan nyaring di sebelahnya.

"Dad... anun!!! Talo etak anun ati tita tindal!" Merasa sudah tidak aman bagi Ali untuk melanjutkan tidurnya akhirnya Ali mencoba membuka matanya walau berat.

"Yeye... Daddy anun!!!" Pekikan nyaring kembali terdengar saat mata Ali sudah terbuka sempurna.

"Abang, udah turun ya! Abang berat!" Ucap Ali kemudian menurunkan bocah laki-laki yang duduk di atas perutnya.

"Adek juga, jangan teriak lagi! Daddy udah bangun kok." Ali mengelus rambut sebahu bocah perempuan yang duduk manis di sampingnya.

"Abang Naren! Adek Nae! Suruh daddy mandi, jangan malas!" Ali yang mendengar suara Prilly pun segera bangkit dari posisisnya kemudian menatap kedua bocah  yang kini tersenyum penuh kemenangan.

Iya, dua bocah yang tadi membangunkan Ali adalah Narendra dan Naela. Kedua anak itu kini sudah tumbuh menjadi anak yang sangat menggemaskan.

"Senang ya kalian, daddy diomelin sama mommy? Awas aja nanti enggak daddy belikan mainan lagi!" Ancam Ali yang tentu saja hanya candaan.

"Entak papa, anti tita ita tama oma, tama opa." Balas Narendra membuat Ali menggelengkan kepala.

Anak lelakinya ini memang persis seperti Ali. Walaupun wajahnya perpaduan antara ia dan Prilly namun sifatnya sangat mirip dengan Ali. Kadang Ali sendiri merasa tidak percaya jika saat kecil ia begitu menyebalkan seperti Naren.

Lain Naren, maka lain lagi Naela. Bocah perempuan yang sangat menggemaskan itu sangat mirip dengan Prilly. Dari cara gadis cilik itu bicara, berjalan, bahkan menatap. Tak heran jika banyak orang yang menyukainya, apalagi dengan suara cemprengnya itu sangat lucu.

"Sekarang kalian ke mommy, daddy mau mandi dulu. Sebentar lagi kita berangkat." Ucap Ali setelah melihat jam di atas nakas.

"Tiap dad!"

****

Pagi ini Ali dan Prilly akan menghadiri sebuah acara musik yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta. Stasiun televisi yang mempertemukan Ali dan Prilly, semua kisah mereka berawal dari sini.

"Selamat pagi semua!" Sapa pembawa acara yang tak lain adalah Andhika, Audi, Gading, dan Gilang.

"Pagi!" Balas penonton dengan semangat.

"Hari ini kita disiarkan secara langsung dari pantai Ancol!" Teriak Andhika yang membuat suasana kembali meriah.

"Pas banget ya buat kalian yang hari ini datang ke sini, selain bisa liburan kalian juga bisa nonton artis-artis terkenal di Indonesia." Timpal Gading.

"Eh tunggu, emang siapa aja sih artis terkenal yang hadir hari ini?" Tanya Audi yang tentu saja memancing teriakan dari penonton yang sudah tahu bintang tamu yang ada hari itu.

"Banyak banget dong, ada Tiara Andini, ada Raja Giannuca, ada Ziva Magnolya, ada Keisya Levronka, dan yang paling ditunggu ada couple fenomenal sepanjang masa yaitu Aliand Fareno dan Prilly Jasmine!!!" Bersamaan dengan teriakan Gilang, Ali dan Prilly naik ke atas panggung yang disambut teriakan gembira dari para penonton.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang