Chapter 14

4K 237 10
                                    

Tak ada yang lebih membahagiakan dari melihat malaikat kecil yang sudah ditunggu akhirnya lahir ke dunia. Melihat prosesnya, menyaksikan perjuangan seorang ibu dalam melahirkan anaknya dengan bertaruh nyawa. Rasanya luar biasa! Dan itu yang tengah Ali rasakan saat ini.

Ali menyaksikan semuanya, semua proses yang Prilly lalui ia ikut melihatnya dan Ali bangga pada Prilly yang berhasil melalui itu semua. Sampai akhirnya dua malaikat kecil mereka lahir dalam keadaan sehat.

"Ooeekk... Ooeekk..." Ali tersenyum mendengar tangisan putri kecilnya kemudian menggendongnya dengan hati-hati.

"Mommy, dedek nya haus!" Ucap Ali sambil menghampiri Prilly yang tengah duduk di tempat tidurnya.

"Sini daddy, biar dedek nya minum susu dulu." Prilly mengulurkan tangannya menyambut putri kecilnya dari gendongan Ali.

"Cup... Cup... Cup... Jangan nangis lagi ya kesayangan mommy." Ucap Prilly dengan sayang.

"Ooeekk... Ooeekk..." Lagi, suara bayi terdengar memenuhi ruang rawat Prilly.

"Jagoan daddy ternyata ikutan haus." Ali bangkit dari duduknya kemudian menghampiri box bayi yang berada tak jauh dari ranjang Prilly. Dilihatnya bayi kecil yang tengah menangis di dalam box itu lalu segera menggendongnya.

"Abang gak mau kalah kayaknya sama adek ya, makanya bangun karena mau ikut minum susu juga kan?" Ali menimang putranya dengan hati-hati.

Prilly memang melahirkan anak kembar yang berbeda jenis kelamin. Anak pertama yang dilahirkan Prilly adalah seorang bayi laki-laki yang mereka panggil abang, dan anak kedua adalah seorang bayi perempuan yang mereka panggil adek atau dedek.

"Sabar ya bang, adek nya belum selesai mimik." Ucap Prilly pada jagoannya yang masih ditimang oleh Ali.

"Eh langsung gak nangis, duh kayaknya bakal jadi anak mommy banget deh jagoan daddy ini. Dengar suara mommy aja langsung diam." Ali terkekeh lucu melihat tingkah putranya yang langsung diam setelah Prilly berbicara.

"Abang Naren kan anak baik daddy, makanya abang ngalah sama dedek Nae."

Narendra Satriya Fareno.

Naela Sabiya Fareno.

Nama terbaik yang sudah disiapkan Ali untuk anak-anaknya sejak jauh-jauh hari. Walaupun saat itu Ali belum mengetahui jenis kelamin anaknya namun Ali sudah menyiapkan nama untuk mereka, baik itu untuk anak perempuan, anak lelaki, dan anak kembar yang berbeda jenis kelamin.

"Kalo udah besar abang harus bantu daddy untuk jaga mommy dan dedek Nae, ya?" Ali berucap sambil menciumi wajah putranya dengan gemas.

"Udah daddy jangan diciumi terus! Sini Abang Naren mimik dulu!" Suara Prilly mengalihkan pandangan Ali dari putranya.

"Ternyata dedek Nae sudah tidur lagi, saatnya abang yang mimik. Yeay!" Ali segera memberikan Narendra pada Prilly yang sudah memindahkan Naela ke sampingnya.

"Daddy, tolong pindahin dedek Nae ke box nya lagi ya!" Pinta Prilly membuat Ali dengan segera menggendong putrinya.

"Nanti aja, aku masih mau gendong bidadari kecil ini." Balas Ali kemudian ikut duduk di atas ranjang.

"Makasih sayang, sudah memberikan dua malaikat kecil yang cantik dan ganteng ini sebagai penyempurna keluarga kecil kita." Ucap Ali kemudian mengecup kening Prilly lama menyalurkan rasa terima kasihnya pada sang istri tercinta.

"Aku yang harusnya bilang makasih sama kamu, karena kamu sudah mau menemani aku disaat proses persalinan tadi malam." Balas Prilly seraya mendongak menatap Ali yang sedikit lebih tinggi darinya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang