Chapter 4

4.1K 240 6
                                    

"For you!" Prilly tersentak saat seseorang tiba-tiba memberinya bunga dari belakang.

"Ali! Kamu bikin kaget aja sih!" Prilly menerima bunga pemberian Ali kemudian menciumnya.

"Suka?" Tanya Ali membuat Prilly mengangguk lucu.

"Makasih ya! Btw, dalam rangka apa kamu kasih aku bunga?" Tanya Prilly bingung, pasalnya ini bukan hari jadi pernikahan mereka.

"Kamu lupa? Ini kan tanggal bersejarah buat kita! Masa ga ingat?" Tanya Ali kesal membuat Prilly mengerutkan dahinya bingung, sesaat kemudian Prilly tersenyum kemudian memeluk Ali.

"Happy anniversary my baby honey Digo!" Bisiknya kemudian melepaskan pelukannya.

"Akhirnya kamu ingat juga!" Balas Ali seraya tersenyum manis.

"Maaf ya, aku hampir lupa." Prilly menunduk merasa bersalah.

"Gapapa, aku ngerti kamu lagi banyak pikiran. Udah ya, jangan merasa bersalah kayak gitu." Ucap Ali lalu memeluk istri tercintanya itu.

"Aku pengen pempek!" Rengek Prilly tiba-tiba.

"Pempek? Di mana carinya?" Tanya Ali bingung, pasalnya mereka sekarang masih berada di lokasi dan memiliki banyak scene yang belum selesai akan sangat sulit bagi mereka untuk mendapat izin keluar lokasi.

"Ga tau, pokoknya aku mau pempek sekarang!" Prilly kembali merengek membuat Ali menghela nafasnya.

"Sayang, bukan aku ga mau cari tapi scene kita lagi banyak banget. Kita ga mungkin tinggalin lokasi." Jelas Ali lembut.

"Tapi ini maunya baby." Lirih Prilly, entah sejak kapan air mata jatuh di pipi chubbynya.

"Aku tau sayang, nanti kita cari ya! Kita selesaikan kewajiban kita dulu!" Ali menarik Prilly ke dalam dekapannya, istrinya menjadi cengeng saat hamil membuat Ali harus lebih sabar menghadapinya.

"Aku mau sekarang!!!" Sepertinya Prilly benar-benar ingin menguji kesabaran Ali.

"Tapi..."

"Li, Prill, ada fans mau ketemu!" Salah seorang crew menghampiri mereka.

"Di mana, om?" Tanya Ali antusias, sepertinya bertemu dengan penggemar bisa membuat Prilly melupakan sejenak keinginannya.

"Udah di basecamp, sana temui mereka!" Ali mengangguk kemudian berlalu seraya menarik tangan sang istri setelah sebelumnya pamit pada crew itu.

****

"Hai abang, hai ii!!!"

"Halo, kalian udah lama nunggu?" Tanya Ali saat melihat para penggemar sudah berdiri rapi dengan berbagai bawaan.

"Enggak kok bang, ii kenapa? Kok mukanya murung gitu?" Tanya salah satu penggemar.

"Ngambek dia, pengen pempek tapi belum bisa cari soalnya lagi banyak scene." Jelas Ali saat Prilly hanya diam di pelukannya.

"Kebetulan banget, kita bawa pempek loh. Nih i, titipan dari DSL Palembang." Mata Prilly berbinar melihat bungkusan itu, ah akhirnya keinginannya terpenuhi.

"Thank you!!! Kalian emang terbaik!!!" Pekik Prilly kemudian merampas bungkusan itu.

"Kalian dari komunitas apa?" Tanya Ali, hampir saja ia lupa menanyakan tentang penggemarnya itu.

"Kami perwakilan dari DSL Indonesia, karena hari ini annive Digo dan Sisi jadi kami sengaja datang dan membawa beberapa titipan dari DSL berbagai kota." Jelas salah satu dari mereka.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang