Chapter 9

4K 251 10
                                    

"Engh..." Prilly terbangun dari tidurnya kemudian melirik jam di atas nakas.

"Jam 03.00 malam?" Gumamnya lalu duduk mencoba mengendalikan rasa kantuknya.

"Aduh baby! Ini udah malam, kamu mau apa nak? Mommy ngantuk banget!" Prilly mengelus perutnya mencoba berkomunikasi dengan anaknya.

"Jangan minta daddy antar ya? Kita cari sendiri." Ucap Prilly kemudian bangkit dari ranjangnya untuk mengambil jaket.

"Aku pergi dulu. Aku mau cari sesuatu yang diinginkan baby kita." Prilly menunduk mencium kening Ali cukup lama kemudian berlalu meninggalkan pria yang masih berkelana di alam mimpinya itu.

"Baby kamu ada-ada aja sih, jam segini mana ada yang jual ketoprak?" Lagi, Prilly mengelus perutnya yang mulai buncit itu sambil sesekali melirik ke arah depan komplek. Siapa tahu ada yang menjual ketoprak dini hari seperti ini kan?

"Mbak! Mbak Prilly mau ke mana? Kok jam segini keluar rumah?" Prilly menghentikan langkahnya saat satpam komplek bertanya padanya.

"Saya mau cari ketoprak pak!" Balasnya sopan.

"Ketoprak? Jam segini?" Tanya Satpam itu kaget. Prilly tersenyum saja.

"Keinginan baby pak." Ucapnya membuat satpam itu mengangguk paham.

"Mbak Prilly tunggu di sini aja, biasanya jam segini suka ada tukang ketoprak lewat sini." Ucap satpam itu yang sontak saja membuat mata Prilly berbinar.

"Bapak serius?" Tanyanya memastikan.

"Iya mbak, tunggu aja. Sebentar lagi juga lewat kayaknya." Ucap Satpam itu yang diangguki oleh Prilly.

"Pak saya beli ketoprak!" Pekik Prilly saat pedagang ketoprak yang sedari tadi ia tunggu akhirnya muncul.

"Pak saya pesan ketopraknya dua ya! Yang satu buat saya, satu lagi buat pak satpam." Ucap Prilly senang. Rasanya Prilly sudah tidak sabar ingin segera mencicipi makanan itu.

"Kok saya mbak? Mbak aja, saya gapapa kok." Pak satpam itu menolak.

"Saya ga terima penolakan ya pak!" Ucap Prilly tegas yang membuat pak satpam itu mengangguk setuju.

"Oh iya, nama bapak siapa?" Tanya Prilly memulai pembicaraan dengan pedagang ketoprak itu.

"Nama saya Parto mbak!" Jawab Pak Parto dengan tangan yang masih sibuk membuat ketoprak pesanan Prilly.

"Kok bapak jualan ketoprak malam-malam?" Tanya Prilly penasaran karena setahunya ketoprak biasa dijual pada pagi sampai siang hari.

"Saya jualnya pagi kok mbak, cuma karena rumah saya jauh makanya saya perginya jam segini." Jelas Pak Parto seraya memberikan piring berisi ketoprak yang sudah selesai ia buat pada Prilly.

"Maaf mbak Prilly, saya tinggal dulu gapapa ya? Saya mau keliling komplek dulu." Ucap Pak satpam menggagalkan Prilly yang ingin kembali melontarkan pertanyaan.

"Oh iya pak, silakan!"

****

"Engh..." Ali terbangun dari tidurnya saat tak merasakan ada seseorang di sampingnya.

"Sayang?" Dalam kesadaran yang belum sempurna Ali memanggil Prilly berharap jika istrinya itu akan menyahut.

"Sayang?" Panggil Ali lagi, kali ini pria itu bangkit dari ranjangnya dan berjalan ke kamar mandi. Kosong! Tak ada siapa pun di kamar mandi itu.

"Prilly? Sayang!" Dengan segera Ali keluar dari kamar dan menyusuri seisi rumah namun tak ada jawaban dari istrinya itu membuat Ali panik karena tak menemukan istrinya di mana pun. Tanpa mengulur waktu Ali segera mengambil jaket dari kamarnya dan bergegas keluar untuk mencari Prilly.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang