Chapter 17

3.3K 231 10
                                    

"Bobo yang nyenyak ganteng dan cantiknya mommy!" Prilly mengecup kening putra dan putrinya bergantian kemudian beranjak dari box bayi itu dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

"Jangan curang woy!!!"

"Gue enggak curang ya!!!"

"Shit! Lo ngalah kenapa sih bang? Setiap main bareng lo gak pernah menang gue."

"Enak aja! Sportif dong! Ayo ah main lagi!"

Prilly menggeleng mendengar suara berisik dari lantai bawah yang berasal dari suaminya dan adiknya yang bernama Raja. Jika mengingat kejadian di masa lalu rasanya Prilly masih tak percaya jika saat ini Ali dan Raja bisa menjadi sangat dekat karena dulu Raja adalah salah satu orang yang sangat menentang ia dan Ali untuk kembali bersama.

Tok...

Tok...

Tok...

Prilly berjalan ke arah pintu untuk melihat seseorang yang datang ke rumahnya.

"Hai!" Prilly tersenyum mendengar sapaan dari orang di hadapannya.

"Masuk yuk! Di dalam ada mama sama Raja." Prilly mengajak orang di hadapannya untuk masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum, tante." Mama Muti yang sedang menonton televisi segera menoleh saat mendengar suara salam dari seseorang.

"Waalaikumsalam, Ali." Balas Mama Muti diiringi dengan senyumnya. Iya, orang yang berkunjung ke rumah Prilly adalah Ali sang mantan yang insyaallah menjadi masa depan.

"Ehm... Pantas ya anak mama udah rapi dari tadi ternyata ada pangeran yang ngajak jalan." Goda Mama Muti membuat kedua orang di hadapannya itu salah tingkah.

"Mama apaan sih? Udah ah, malah godain aku. Di suruh duduk tamunya." Balas Prilly yang membuat Mama Muti terkekeh kemudian mempersilakan Ali untuk duduk.

"Ali mau minum apa?" Mama Muti bertanya dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang