Chapter 12

3.8K 235 31
                                    

Warning!!!

Dalam mode flashback, oke!!!

****

"Prilly!"

"Ali!" Prilly menatap tak percaya pada seseorang yang kini sudah duduk di sampingnya. Rasanya sudah lama sekali mereka tidak bertemu.

"Apa kabar?" Tanya Ali memulai pembicaraan antara mereka.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri apa kabar?" Prilly bertanya balik.

Ali tersenyum mendengarnya, bukan hanya karena respon Prilly yang sangat baik tapi juga karena gadis itu masih menggunakan aku-kamu saat berbicara dengannya. Padahal jika diingat kembali harusnya gadis itu tak meresponnya atau bahkan seharusnya membencinya.

"Alhamdulillah baik juga." Balas Ali. Setelahnya terjadi keheningan di antara mereka.

"Prill!"

"Li!"

Mereka saling menatap sejenak saat tak sengaja memanggil nama masing-masing kemudian kembali mengalihkan pandangannya.

"Kamu duluan!" Pinta Ali. Prilly menggeleng.

"Ladies first!" Ucap Ali yang diangguki oleh Prilly.

"Aku enggak nyangka bisa ketemu kamu lagi. Jujur aku kira kita gak akan pernah bisa ketemu lagi." Ucap Prilly membuat Ali menatapnya.

"Aku juga sama. Tapi takdir Allah siapa yang tau? Semua atas kehendak Allah Prill, sesulit apa pun kondisinya kalo Allah sudah menggariskan kita untuk bertemu maka kita tidak bisa menolaknya." Balas Ali seraya mengulas senyum tipisnya. Ah senyum itu, senyum yang diam-diam Prilly rindukan.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang