32 - Not A Bad Thing

19.4K 1.4K 41
                                    


ᴾʰᵒᵗᵒ ᵇʸ ˢᵒˡᵒᵈ_ˢʰᵃ ᶠʳᵒᵐ ᴾᵉˣᵉˡˢ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴾʰᵒᵗᵒ ᵇʸ ˢᵒˡᵒᵈ_ˢʰᵃ ᶠʳᵒᵐ ᴾᵉˣᵉˡˢ

__________

the thirty second part

©pearsnpearls, March 2021

__________


"Chris, hubungan aku sama kamu ... kita nggak bisa lanjut. Aku minta maaf."

Chris langsung mengarahkan setirnya ke kiri, menepi di bahu jalan tol bandara Soekarno-Hatta yang pagi itu cenderung sepi. 

"Maksud kamu apa?" tanya gadis itu dengan nada yang tenang. Namun jantungnya yang seketika berdetak kencang membuat rasa pening menjalar di kepalanya.

"Aku sama kamu udahan ya, Chris."

Sebaliknya, suara Naren tidak setenang lawan bicaranya. Ia mengucapkan kalimat barusan dengan satu tarikan napas, terdengar ingin segera menyudahi percakapan ini dengan buru-buru.

"Kenapa?" tanya Chris sekali lagi.

"I guess we're not meant to be together."

"It's not a guessing game, Narendra!" Kesabaran Chris mulai habis. Setelah percakapan yang ia lalui dengan Sang Mama tadi, pagi ini seharusnya bisa menjadi hari yang membahagiakan dan Narendra adalah orang terakhir yang ia kira bisa merusak semuanya.

"Kasih tau aku kenapa kamu tiba-tiba pengen putus di saat kita udah sama-sama bahas kalau hubungan ini adalah sesuatu yang harus diperjuangin," lanjutnya dengan napas sedikit tercekat. Suara Chris sudah bergetar dan matanya mulai panas.

Narendra adalah kebahagiaan untuknya yang selalu menjadi sejuk di tengah hidup. Hanya kepada laki-laki itu Chrissia memberikan hati secara utuh, menyerahkan segala perasaan terdalam. Dan kini orang yang ia kira bisa menjadi tujuan akhir, tiba-tiba ingin pergi begitu saja.

Menunggu sepatah alasan keluar dari mulut seseorang di seberang adalah detik-detik terpanjang yang pernah Chris lewati. Pun untuk Narendra. Membayangkan bahwa ini mungkin menjadi percakapan terakhir yang akan ia lewati bersama perempuan itu adalah siksaan yang membuat dadanya sesak.  

"Are you still with me?"

"I'm sorry."

Naren akhirnya bersuara. Suara yang membuat hati Chris serasa disayat dalam-dalam, sebab ia menangkap cekat di sela maaf yang barusan terucap.

"Narendra, please tell me ada masalah apa?"

Entah sudah berapa pertanyaan yang diajukan, berusaha agar setiap kalimatnya bisa menahan hubungan itu agar tidak hancur. Bertepatan dengan akhir kata yang barusan Chris ucapkan, air mata pun akhirnya turun. Menandakan lelah seraya memohon dalam hati kalau ini semua hanya mimpi.

NOT A BAD THING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang