▫️ THE WATTYS 2021 WINNER▫️
Chrissia dan Narendra.
Dua orang ini besar di dunia yang berbeda.
Bukan, salah satu dari mereka bukannya hantu. Hanya saja, Chrissia nama belakangnya Sadewo dan semua orang tahu kalau keluarga itu tidak akan sembarangan...
Chris sudah lupa kapan terakhir kali dia tidur di rumah orangtuanya. Satu hal yang pasti, sejak kembali ke Jakarta, baru kali ini dia benar-benar bermalam di sana. Biasanya, gadis itu merasa lebih nyaman tidur di Majapahit. Bukan perkara merek kasur atau fasilitas, tapi kamarnya di sana kosong akan kenangan. Sesuatu yang ia kira ia butuhkan.
Tetapi pertemuan sekelibatnya dengan Jennie kemarin mendadak membuatnya kesepian.
Rasa yang berusaha ia simpan rapat-rapat di tembok tinggi pertahanan hatinya itu akhirnya merembes keluar.
Chris melirik jam dinding yang terpajang di atas televisi, tepat di seberang kasur. Baru pukul delapan pagi. Bahkan di hari libur seperti sekarang, perempuan itu tetap membuka matanya sebelum matahari sempat menyengat.
Brunch masih satu jam lagi. Satu kebiasaan yang harus ia dan saudara-saudara kandungnya ikuti jika sedang berakhir pekan di rumah. Ayah dan Ibunya cukup keras soal jam makan. Telat sedikit saja berkumpul di meja, siap-siap tatapan sinis papa dan omelan mama mampir ke wajahnya.
Tapi itu dulu, saat mereka masih kecil. Sekarang sebenarnya sudah tidak seketat itu. Hanya yang namanya rutinitas kan tidak semudah itu berubah. Jadi Jessica, Chrissia, dan Jaden tetap saja akan siap sedia di meja begitu waktu makan tiba.
Lagipula hari ini adalah hari terakhir sebelum Jaden harus pergi selama beberapa bulan ke luar kota untuk menjalani salah satu stase co-ass* nya.
Jadi hitung-hitung kumpul keluarga lagi setelah sekian lama, Chris rela menyeret tubuhnya untuk bangkit dari kasur.
Ia rentangkan lengannya lebar-lebar untuk meregangkan sekujur tubuh dan mengumpulkan tenaga.
Lalu tanpa sengaja, ujung jarinya menyentuh seonggok buku yang masih tergeletak dalam posisi terbuka di ujung samping kasurnya.
Buku rahasia yang berisi curhatannya dan Jennie dulu semasa SMA. Rasa kesepian yang membuncah semalam rupanya juga disertai dengan rasa kangen dan nostalgia yang bertubi-tubi.
Buku besar dengan sampul motif cheetah itu menyimpan banyak cerita dan hal bodoh yang mereka lakukan sewaktu remaja.
Di sebelah kiri buku terlihat ada tempelan selembar foto polaroid Kai dan Timmy. Sepertinya itu diambil saat sekolah mereka sedang mengadakan acara tanding basket.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
