19 - Genevieve

9.1K 1.2K 62
                                    


ᴾʰᵒᵗᵒ ᵇʸ ⱽᵃˡᵉʳⁱⁱᵃ ᴹⁱˡˡᵉʳ ᶠʳᵒᵐ ᴾᵉˣᵉˡˢ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴾʰᵒᵗᵒ ᵇʸ ⱽᵃˡᵉʳⁱⁱᵃ ᴹⁱˡˡᵉʳ ᶠʳᵒᵐ ᴾᵉˣᵉˡˢ

__________

the nineteenth part

©pearsnpearls, december 2020

__________



Jakarta, 2009

Lagi-lagi lagu ini. Sudah hampir seribu kali Genevieve mendengar Lady Gaga melantunkan Poker Face dari awal hingga akhir. Entah itu di radio, televisi, mall, restoran, hingga sekarang, di taksi yang sedang ditumpanginya.

Sepertinya sang supir mengerti bahwa remaja tanggung yang sedang dibawanya ini tidak baik-baik saja. Gadis itu terlihat rapi dengan casual shift dress berwarna cantaloupe dan cardigan wool berwarna putih gading yang dikenakannya. Namun, wajahnya murung.

"Saya setel lagu nggak apa-apa yang neng? Ini lagu kesenengan anak saya. Saya mah nggak ngerti ini ngomong apa. Nama penyanyinya juga aneh, Gaga katanya. Saya cuma tau gaga itu sarden."

Jennie hanya tersenyum. Beruntungnya anak sang supir punya ayah yang tahu lagu kesukaannya. Sedangkan Ayahnya, jangankan lagu kesukaan. Tanggal ulang tahun anaknya saja sering lupa.

Berbanding terbalik dengan ibunya. Ibunya ingat semua hal tentang Jennie. Tanggal ulang tahun, jadwal sekolah, les, menu sarapan dan makan siang, tinggi dan berat badan sampai ukuran lingkar pinggang hingga ke desimal terkecil.

Selama 17 tahun hidupnya, belum pernah Jennie merasakan berada di titik tengah. Ayah yang hadir dan Ibu yang ia harapkan sesekali menyingkir.

Sudahlah. Ini bukan saatnya berlinang air mata. Ia bukan sedang sedih. Ia hanya sedang marah.

Bulir-bulir air yang bergerak pelan di permukaan kaca mobil menandakan bahwa langit di luar sama mendungnya dengan suasana hatinya saat ini.

Barusan, ia hampir muntah. Bukan karena aroma pewangi dalam taksi yang menyengat, tapi karena melihat sebuah sampul majalah kenamaan ibu kota yang disodorkan oleh penjaja koran keliling saat lampu merah tadi.

RAHADIAN DAN PAULA SOEMITRO BERBAGI TIPS MENJADI KELUARGA SEMPURNA.

Sempurna dari luar, tapi disfungsional di dalam.

Pengusaha dan supermodel yang menikah dan punya anak tunggal yang sekarang sedang berusaha mengikuti jejak ibunya. Anaknya cantik, menempuh pendidikan di sekolah internasional, dan satu lingkaran pertemanan dengan para cucu taipan yang eksklusif dan susah ditembus. Terlihat tanpa cela, kan?

Tapi orang-orang di luar sana yang memuja ibunya tidak tahu, kalau ongkos semua itu mahal harganya.

Mungkin ini yang membuatnya dan Chrissia bisa memproklamirkan diri sebagai soulmate. Mereka mengerti satu sama lain. Paham betul soal tidak sehatnya konsekuensi yang harus dirasakan demi reputasi dan uang.

NOT A BAD THING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang