24 - Reconciliation

8.3K 1.2K 59
                                    


ᴾʰᵒᵗᵒ ᵇʸ ˢᵒˡᵒᵈ_ˢʰᵃ ᶠʳᵒᵐ ᴾᵉˣᵉˡˢ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴾʰᵒᵗᵒ ᵇʸ ˢᵒˡᵒᵈ_ˢʰᵃ ᶠʳᵒᵐ ᴾᵉˣᵉˡˢ

__________

the twenty fourth part

©pearsnpearls, January 2021

__________



"Having second thought?"

"Ngggg... no. Gimme time dulu sebentar." Chris menarik napasnya panjang, berusaha menenangkan diri sejenak.

Dia dan Naren masih berada di parkiran sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Selatan. Chris tidak terlalu suka rumah sakit. Untuknya, tempat itu terlalu lekat hubungannya dengan berita buruk.

"Okay. I'm ready," ujar gadis itu beberapa saat kemudian. Suaranya terdengar sedikit bergetar.

Naren menanggapinya dengan tersenyum lembut, seraya mengelus perlahan tangan Chris yang teraba dingin dan sedikit berkeringat.

"Have I told you that you smell so nice?" tanya Naren setelah mencium singkat punggung tangan pasangannya itu. Chris hanya menggeleng.

"Naya sama Sesa berisik banget dari awal ketemu kamu. Katanya pengen banget tau kamu pake parfum apa."

"Oh, aku, Jay, sama Mbak Jess custom di Grasse. Pas ke sana a few years back, kita bikin signature smell kita terus selalu kirim dari sana ever since. You like it?"

"What's not to like about you?"

Sekilas senyum terkembang di wajah perempuan itu. Suhu tangannya perlahan-lahan mulai menghangat dan hela napas berat yang sejak beberapa saat yang lalu beberapa kali ke luar, kini sudah tak terdengar.

Namun begitu memasuki lobi, aroma steril yang tercium membuat detak jantungnya kembali cepat.

Is this the right thing to do? Pikir Chris.

Tujuannya ke sini adalah untuk menghampiri orang yang membenci dirinya. Sebenarnya Chris tidak wajib datang hari ini. Tetapi begitu Kai menyampaikan kabar kalau Jennie masuk rumah sakit, Chris langsung membatalkan team meeting Darsi Jiwanta yang seharusnya sekarang sedang berlangsung.

Dia sadar, tidak mungkin dirinya bisa berkonsentrasi penuh kalau tahu di sisi lain Jennie sedang terbaring lemah. Apalagi Kai menolak untuk memberi tahu alasan Jennie di opname.

"You can ask her yourself." Begitu katanya tadi.

Siapa yang sangka, meski belasan tahun tanpa berbincang dekat, Jennie tetap bisa membuat Chris kelimpungan khawatir akan segala kabarnya.

"You're here!" sahut Kai saat berpapasan dengan Naren dan Chris di lorong depan kamar Jennie. Seperti biasa, ia langsung memberikan pelukan ke gadis yang ada di depannya𑁋kali ini sedikit lebih erat karena melihat si gadis tidak datang sendiri.

NOT A BAD THING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang