17 - I Like You

9.9K 1.4K 131
                                    


ᴾʰᵒᵗᵒ ᵇʸ ⱽᵃˡᵉʳⁱⁱᵃ ᴹⁱˡˡᵉʳ ᶠʳᵒᵐ ᴾᵉˣᵉˡˢ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴾʰᵒᵗᵒ ᵇʸ ⱽᵃˡᵉʳⁱⁱᵃ ᴹⁱˡˡᵉʳ ᶠʳᵒᵐ ᴾᵉˣᵉˡˢ

__________

the seventeenth part

©pearsnpearls, november 2020

__________





Sudah tiga hari ini Chrissia tidak masuk kerja karena kabar duka tempo hari panjang prosesinya. Selama itu pula Narendra tak ada kabar beritanya.

Kemarin-kemarin sih memang belum terlalu terasa, karena Chris sibuk berada di kediaman eyangnya. Tapi sekarang, saat ia akhirnya kembali ke apartemennya, rasa sepi itu tiba-tiba menyergap dan nama Narendra tak juga muncul di layar ponselnya.

Ck. Kemana sih tu orang? batin gadis itu.

Rindunya sulit ditahan, tapi jarinya tak juga kuat untuk menghubungi duluan. Serba salah.

Chris tidak ingat kapan ia terakhir kali uring-uringan karena rindu. Tapi betul deh, kenapa sih Naren tidak menghubunginya? Padahal saat ini pikirannya sedang rapuh-rapuhnya.

"Mbak, ini ada yang nyariin, katanya namanya Pak Antono. Saya liat di interkom kok tapi serem ya? Gede kumisan. Nggak usah dikasih masuk aja ya, nanti Mbak Chris kenapa-napa ...." ujar Bi Nunu yang terlihat benar-benar khawatir.

Chris mengerutkan alisnya sekilas, tertawa kecil karena nada ketakutan yang kentara keluar dari asisten rumah tangganya. Perasaan yang dicari Naren tapi kenapa yang datang malah Gatot Kaca?

"Nggak apa-apa, Bi. Bukain aja aksesnya."

Chris bukannya enteng-enteng saja memperbolehkan semua orang naik ke kondominium-nya. Tapi si Bapak yang kata Bi Nunu seram itu adalah orang kiriman mamanya. Lebih tepatnya dikirim dengan paksa.

"Pak Antono di-hire papamu buat jadi supir sekalian bodyguard kamu. Kamu kan kemana-mana masih sendiri, bahaya!" kata mamanya tadi pagi.

"Chrissy belum butuh, Ma. Kan Chrissy udah bilang sama Papa juga waktu itu."

"Kamu sampai tahun depan juga bilangnya pasti nggak butuh terus. Udah ya, itu nanti sore dia biar dateng ke tempatmu. Kamu ngobrol-ngobrol dulu aja, kalo nggak cocok nanti biar dicariin yang lain."

Dengan hadirnya pengawal, puzzle dirinya sebagai seorang Sadewo lama kelamaan semakin lengkap. Bodyguard, supir, next pasti tak jauh-jauh dari asisten pribadi. Tak lama lagi, Chrissia akan menjadi carbon copy dari Jessica yang sudah lebih dulu menyelami perannya sebagai punggawa bisnis Janitra Group.

Chris sadar betul kalau semua itu pasti suatu saat akan melekat pada dirinya. Namun tetap saja kembali membiasakan diri dengan gaya hidup seperti ini tidaklah mudah. Sembilan tahun hidupnya dihabiskan di luar, tanpa ada beban nama belakang.

NOT A BAD THING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang