ALDEN 26

519 25 0
                                    

"TERIMA, RA!! KALAU LO NOLAK ALDEN LO JADI CEWE GUE AJA!" teriak Xaver.

"MENDING TERIMA ALDEN AJA, RA. XAVER BAU KETEK!" kata Rino ikut berteriak.

Nara kembali menatap Alden yang kini berdiri di hadapannya. Jantungnya berdegup kencang. Ini pertama kalinya ia mengalami hal seperti ini.

"Nara---" Nara menggantungkan kalimatnya. Ia bingung harus menjawab apa. Matanya menatap Lendra yang kini tengah tersenyum kepadanya dan mengisyaratkan Nara harus menerima Alden.

"Nara, harus gimana ini?" batinnya bingung. Nara menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa gugupnya.

"Nara---"

"AL,  BANTUIN GUE!!"

Nara menghentikan perkataannya saat mendengar teriakan seseorang yang baru saja memasuki markas. Kini semua orang beralih menatap Doni yang datang dengan wajah babak belurnya.

"Kenapa lo?" tanya Alden sembari berjalan mendekati Doni. Bunga yang sedari tadi dipegangnya ia lemparkan ke sembarang arah.

"Tolongin gue, Al," ucap Doni dengan nafas yang terengah-engah. Sesekali ia meringis menahan sakit di wajahnya.

"Tolongin apa?!"

"Cewek gue, Al. Tolongin cewek gue."

"BANGSAT ADEK GUE KENAPA??!!" Angga menarik kerah kemeja Doni membuat laki-laki itu berdiri tepat dihadapannya.

"Ngga, jangan emosi dulu. Dengerin dulu penjelasan Doni," ucap Xaver sambil berusaha melepaskan cengkeraman Angga pada Doni dan menjauhkan keduanya.

"Cewek lo kenapa?"

"Anggi diculik sama anak-anak Xergio," ucap Doni membuat semua orang terkejut.

"ADEK GUE DICULIK? GIMANA BISA ANJING?!"

"Tadi pas di perjalanan menuju ke sini mobil gue dihadang sama anak-anak Xergio. Mereka ada sekitar 20 orang. 15 orang keroyokin gue sampe gue babak belur kaya gini dan yang 5 orang lagi ngebawa Anggi," kata Doni menjelaskan apa yang terjadi.

"ANJING!" Angga menendang meja yang ada di dekatnya kemudian berlari keluar dari markas Xanthous. Ia harus menyelamatkan kembarannya sekarang juga.

"Lo tau dimana tempatnya?" tanya Alden. Doni mengangguk sebagai jawaban. "Kita ke sana sekarang."

"SEPULUH ORANG TINGGAL DI SINI BUAT JAGAIN YANG CEWEK-CEWEK. SISANYA GERAK SEKARANG!!" teriak Alden memberi instruksi. Serentak ratusan laki-laki yang tampil begitu formal malam ini mengikuti instruksi dari Alden.

"Kita bantuin!" ucap salah satu pemimpin dari geng motor lain yang ada di sini. Alden mengangguk kemudian segera keluar dari markas menyusul Angga. Menyisakan sepuluh anggota Xanthous yang ditugaskan untuk menjaga markas dan juga para perempuan yang ada di markas.

Nara yang masih terkejut dengan apa yang terjadi berjalan mendekati Lendra. Lendra memeluk Nara. Kemudian mereka semua segera masuk ke dalam markas sesuai instruksi dari salah satu anak Xanthous.

Malam ini pesta yang ditunggu-tunggu oleh seluruh pasukan Xanthous hancur karena Xergio yang mencari masalah dengan mereka. Sudah bisa dipastikan setelah ini nama geng motor Xergio akan ada di dalam daftar hitam musuh besar Xanthous.

***

"Itu, Al, mereka," Doni menunjuk ke arah sebuah warung kecil. Alden bisa melihat sekitar 15 orang duduk di sana.

"Turun!"  titah Alden. Kelima pasukan inti Xanthous beserta yang lainnya keluar dari mobil. Mereka berjalan layaknya pasukan hitam yang tengah kelaparan dan ingin segera menghabisi mangsa mereka.

ALDEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang