Saat ini para pasukan inti Xanthous ditemani Nara dan Lendra tengah berada di rumah sakit. Selagi menunggu Alden sadar, mereka mengobati luka mereka terlebih dahulu.
"Jadi gini ya rasanya kalah," ucap Xaver sembari diobati oleh Nara.
"Kalah? Gue gak ngerasa kalah. Mereka pengecut. Dan war tadi gue rasa belum selesai," jawab Rino sambil menatap Alden yang masih terbaring di brangkar rumah sakit tersebut.
"Gue setuju sama Rino. Gue gak ngerasa kalau kita kalah. Ngelihat Alden yang mati-matian ngehadepin para pengecut itu udah jadi kemenangan tersendiri buat kita," ucap Xevan menyetujui perkataan Rino.
"Dan jangan lupain anak-anak sekolahan yang ngelemparin para pengecut itu pake batu. Gue salut banget sama mereka."
"Ya bener banget. Btw, Len, keadaan Pak Doko gimana? Lukanya parah gak?" tanya Xevan kepada Lendra.
"Lumayan sih. Tapi udah diobatin kok sama dokter UKS. Kayaknya Pak Doko belum bisa ngajar selama beberapa hari ke depan," jawab Lendra.
"Alhamdulillah."
"Kok alhamdulillah njir. Guru sakit malah alhamdulillah," kata Rino tak habis pikir dengan Xaver. Guru sakit bukannya sedih malah senang. Fix Xaver gue banget.
Saat mereka masih membahas tentang Pak Doko dan merencanakan apa yang akan mereka lakukan saat jamkos nanti, Nara tak sengaja melihat ke arah Alden yang baru saja sadar.
"Eh, Alden udah sadar," ucap Nara. Mendengar perkataan Nara mereka secara serentak segera mendekati Alden.
"Al, lo gak pa-pa?" tanya Xevan.
Belum sempat Alden menjawab, Xaver sudah lebih dulu berbicara. "Gak pa-pa pala lo. Lo gak liat pala dia udah bocor gitu," ucap Xaver.
"Ya kan basa-basi doang njir," balas Xevan.
"Basa-basi yang udah basi."
"Al, lo gak amnesia kan?" tanya Rino kepada Alden.
Lagi lagi sebelum Alden sempat menjawab Xaver sudah lebih dulu berbicara. "Al, liat jari gue ada berapa?" ucap Xaver sambil memperlihatkan tiga jarinya kepada Alden.
"Heh lo kata Alden rabun. Dia itu habis ditimpuk di kepala bukan habis dicongkel matanya."
"Ya kan buat ngetes dia amnesia apa enggak."
"Gak nyambung pea!"
"Berisik woi!" Alden berdecak kesal. Kenapa Xaver dan Rino ini selalu saja berdebat.
"Gue mau pulang," lanjut Alden.
"Heh gila lo? Lo belum boleh pulang," ucap Xevan tidak menyetujui perkataan Alden.
"Siapa yang berani ngelarang gue?" kata Alden membuat teman-temannya bungkam.
"Lo pada ga ngasih tau nyokap gue kan?" lanjut Alden bertanya kepada teman-temannya.
"Sesuai perintah lo, kalau ada apa-apa yang terjadi sama lo kita ga boleh ngasih tau nyokap lo," jawab Xevan.
"Bagus. Pasukan Xanthous yang lain udah pada dibawa ke rumah sakit?"
"Udah kok, Al. Mereka udah pada diobatin."
"Ya udah kalau gitu gue mau pulang," kata Alden lagi-lagi meminta pulang.
"Lo yakin mau pulang sekarang? Lo gak mau dirawat dulu di sini?" tanya Xevan meyakinkan Alden.
"Iya, Al. Luka lo masih belum sembuh, Al. Apa gak sebaiknya lo dirawat untuk beberapa hari dulu?" kata Lendra ikut berusaha meyakinkan Alden agar dia mau dirawat di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN [END]
Fiksi Remaja#1 in Lendra 03.03.2021 #2 in Xia 12.03.2021 #2 in Rino 05.09.2021 #1 in Xaver 07.06.2021 #1 in Xevan 07.06.2021 #1 in Xeno 07.06.2021 #1 in Xanthous 07.06.2021 #3 in mostwanted 21.08.2022 #1 in Alden 24.08.2023 Xeochiko Alden Behmana Siapa yang ta...