ALDEN 11

849 39 0
                                    

Setelah menentukan drama apa yang akan mereka tampilkan untuk pengambilan nilai, mereka pun memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

"Udah sore nih, balik kuy," ajak Rino.

"Nah iya pulang gih kalian. Gue ngantuk pengen tidur," ucap Xaver mengusir teman-temannya.

"Ya udah lah yuk pulang. Gue juga capek dari tadi akting ga jelas, yuk Ra," Alden bangkit dari duduknya, Nara mengangguk lantas ikut berdiri di sebelah Alden.

Yang lain pun ikut mengangguk setuju, mereka semua bangkit berdiri untuk kembali ke rumah masing-masing. Baru beberapa langkah notif pesan masuk terdengar dari ponsel Xevan. Lendra yang kebetulan memegang ponsel tersebut segera memberikannya kepada Xevan.

"Dari siapa?" tanya Xevan sambil menerima ponselnya.

Lendra menggeleng, "gak tau, ga ada nama," jawab Lendra.

Alis Xevan mengerut, dibukanya aplikasi whatsapp di handphone nya lantas membaca pesan masuk tersebut.

"Bentar, Al!" Xevan sedikit berteriak kepada Alden yang hendak menggunakan helmnya.

Alden menghentikan pergerakannya, melihat ke arah Xevan, "kenapa?" tanyanya.

Xevan dengan setengah berlari mendekati Alden yang masih berada di motornya.

"Shit!" umpat Alden saat membaca pesan yang dilihatkan Xevan kepadanya.

"Ga bisa nih nganterin Nara sama Lendra pulang," kata Xevan bingung.

"Ada apasih?" tanya Rino mendekati kedua temannya itu. Dibelakangnya Xaver dan Xeno mengikuti.

"Ada yang nantangin Xanthous buat war," jawab Xevan membuat ketiga pasukan inti geng motor itu sedikit kaget.

"Ya udah gas lah, langsung ke markas kan? Bentar gue ambil jaket dulu," ucap Xaver tanpa pikir panjang. Ia pun bergegas berlari ke kamarnya untuk mengambil jaket kebanggannya.

"Masalahnya tuh cewe dua gimana baliknya? Mana rumah mereka ga searah lagi sama markas," keluh Xevan sambil melirik ke arah Nara dan Lendra yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Suruh balik sendiri aja," jawab Rino enteng.

"Ga enak gue ngomongnya," ucap Xevan.

"Ya udah gue aja yg ngomong," Rino melangkah mendekati Nara dan Lendra. Sebagai seorang sahabat yang sudah sangat mengerti sifat Lendra, Rino tak terlalu pusing untuk sekedar menyuruh Lendra pulang menggunakan taksi.

"Len, lo sama Nara balik berdua aja bisa kan. Alden sama Xevan ada urusan mendadak soalnya jadi ga bisa nganterin kalian pulang," ucap Rino kepada Lendra.

"Urusan apa?" tanya Lendra.

"Biasalah, Xanthous," jawab Rino enteng.

Lendra mengangguk paham, "oke gue ngerti, gue sama Nara bisa kok pulang berdua," jawabnya jujur.

"Mau gue pesenin taksi? Atau suruh pak Dadang jemput lo?" kata Rino menawarkan untuk menelpon salah satu supir di rumah Lendra.

ALDEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang