ALDEN 43

400 21 0
                                    

Bel istirahat berbunyi. Murid-murid bergegas keluar dari kelas mendahului guru yang tengah mengajar di kelas. Tak terkecuali para pasukan inti Xanthous.

"Ayo guys ke kantin," ajak Rino sambil berdiri dari duduknya. Alden yang kini duduk di kursi belakang ikut berdiri lantas berjalan beriringan bersama Rino.

"Ver, lo ga ke kantin?" Rino membalikkan badannya melihat Xaver yang sibuk dengan handphone - nya. Matanya tak sengaja melihat Xevan yang juga hendak ke kantin bersama Nara dan Lendra.

Xaver mendongak menatap Rino dan Alden secara bergantian.

"Lo berdua duluan aja, ntar gue nyusul," ucapnya sambil mengetik sesuatu di handphone - nya.

Rino mengernyitkan alisnya, tidak biasanya sahabat sehati sejiwanya ini menolak saat diajak ke kantin. Bahkan biasanya Xaver lah yang paling bersemangat ke kantin.

Sementara itu Alden hanya diam. Semenjak malam itu ia menjadi lebih sering diam. Setengah nyawanya seolah hilang bersamaan dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh dua orang yang sangat dia percaya.

"Tumben banget lo ga mau ke kantin?" tanya Rino menatap Xaver penuh selidik.

Xaver menunjukkan cengiran khasnya. "Gue mau boker," ucapnya sambil cengengesan.

Alden menghela nafas lantas membalikkan badannya dan segera menuju ke kantin, Xeno menggeleng kemudian mengikuti langkah Alden. Sementara itu Rino mengumpat kesal sembari menoyor kepala Xaver, setelahnya ia menyusul Alden ke kantin.

"Sorry gue ngebohongin kalian," gumam Xaver. Lantas ia bergegas keluar kelas dan segera menuju rooftop. Ia sudah ada janji dengan seseorang di sana.

Saat sampai di rooftop Xaver segera menghampiri seseorang yang memang sudah menunggu kedatangannya.

"Ngapain lo ngajakin gue ketemuan di sini?" tanyanya tak ingin berbasa-basi.

Gadis itu membalikkan tubuhnya dan menatap Xaver yang kini berdiri di hadapannya.

"Tinggalin Alden dan gabung sama gue," ucap gadis tersebut membuat Xaver mengerutkan alisnya.

"Kalau lo nyuruh gue ke sini cuma buat gabung sama kumpulan pengkhianat lo itu, sorry gue ga tertarik," tolak Xaver. Lantas ia berbalik hendak meninggalkan gadis itu dan menyusul teman-temannya ke kantin. Namun perkataan gadis itu sukses menghentikan langkahnya.

"Walaupun lo tau Alden yang udah bikin nyokap lo meninggal, apa lo masih akan berada di pihak dia?"

Xaver membalikkan tubuhnya kembali menghadap gadis tersebut.

"Apa maksud lo ngomong kayak gitu??" tanya Xaver geram.

"B 1320 AZ, pemilik plat motor itu adalah Alden."

Rahang Xaver mengeras mendengar perkataan gadis tersebut. Ia menatap tajam gadis di hadapannya itu.

"Lo pikir gue bakal percaya sama omongan lo itu? Sekali penipu ya pasti bakal nipu selamanya!"

"Terserah lo. Gue cuma ngasih tau apa yang seharusnya lo tau. Sahabat yang lo bela mati-matian sekarang ini adalah orang yang udah bikin nyokap lo meninggal. Dia yang udah nabrak nyokap lo."

ALDEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang