ALDEN 6

1.3K 49 2
                                    

"Ga usah diliatin mulu woi!" Xaver mengusap wajah Alden dan Xevan secara bergantian. Ketua dan wakil ketua geng motor itu sedari tadi tak berhenti memperhatikan Nara dan Lendra yang berjalan di depan mereka.

"Tangan lo bau terasi njir!" umpat Xevan sembari mengelap wajahnya.

"Ganggu tau ga!" imbuh Alden.

"Iya ya bau," kata Xaver sembari mencium tangannya sendiri. "Ya lagian lo pada ngeliat cewe sampe melotot begitu," sambungnya.

"Iri lo?" sewot Xevan.

"Gue iri? Sorry sorry nih, my baby Xeno come here," Xaver menarik Xeno mendekat kepadanya, yang ditarik menggeram kesal.

"Najis gay!" celetuk Rino sembari menatap jijik ke arah Xaver.

"Ajakin Nara ke markas seru kali ya?" kata Alden tiba-tiba.

"Ha? Apa apa? Coba ulang," Xaver mengarahkan telinganya ke hadapan Alden.

"Budeg lo!" kesal Alden, lantas laki-laki itu mempercepat jalannya menghampiri Nara.

"Ikutan ah," ucap Xevan sambil cengengesan. Ia pun menyusul Alden menghampiri Lendra.

"Idih bucin lo bedua!" ejek Xaver, namun ia ikut menyusul keduanya. Di belakang Rino menarik Xeno yang sibuk bermain game untuk mempercepat langkahnya.

"Hai, Ra," sapa Alden saat sudah berdiri di sebelah Nara.

"Eh, iya," jawab Nara sedikit terkejut dengan kedatangan Alden.

"Kaget aja manis lo, Ra," ucap Alden yang langsung disoraki teman-temannya.

"Gula kali ah," ejek Xaver.

"Diem lo!" kesal Alden.

"Ra, main ke markas Xanthous yuk?" ajak Alden kepada Nara. Nada bicaranya berubah sangat lembut saat berbicara dengan Nara.

"Main ke markas atau main di markas?" kata Xaver dengan nada jahilnya.

"Si anjir!" Rino spontan tertawa sembari menoyor kepala Xaver.

"Main apa di markas?" tanya Nara dengan raut wajah bingungnya.

"Heh, Ra!" Lendra menarik gadis polos itu ke dalam rangkulannya sembari tertawa. Lendra tak sepolos Nara, ia tau kemana arah kata-kata Xaver tadi.

"Sialan lo, Ver!" Alden menjitak kepala Xaver dengan kesal. Sementara yang dijitak hanya cengengesan.

"Udah deh mending kita langsung ke markas. Si Xaver makin kesana makin makin," ujar Xevan.

"Ini Nara doang yang diajakin ke markas Xanthous? Gue engga?" tanya Lendra dengan wajah cemberut.

"Lo mau ikut?" tanya Xevan basa-basi, padahal ia memang ingin mengajak Lendra.

Lendra tersenyum lebar, "kalau dibolehin ya mau," ucapnya.

"Ya udah yuk, lo bareng gue," Xevan meraih tangan Lendra lantas berjalan mendahului teman-temannya.

"Eh buset gercep bgt si Xevan," gumam Alden. "Ya udah yuk, Ra, lo bareng gue," Alden beralih merangkul bahu Nara membawa gadis itu menyusul Lendra dan Xevan. Ia suka sekali saat Nara di dalam rangkulannya. Gadis mungil itu sangat menggemaskan.

"Idih najis!" umpat Xaver melihat kelakuan ketua dan wakil ketuanya itu. "Ya udah yuk, yank, kita juga cusss," Xaver menarik tangan Rino lantas menggandengnya.

"Heh ayang lo noh si Xeno!" Rino melepaskan genggaman Xaver padanya.

"Oh iya lupa hehe."

Xeno menghela nafas jengah memperhatikan keduanya, lantas ia berjalan lebih dulu.

ALDEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang