Saat ini jam istirahat, Alden beserta keempat pasukannya tengah melewati koridor kelas sepuluh menuju ke kantin.
"Seperti mati lampu ya sayang seperti mati lampu. Cinta ku tanpa mu ya sayang bagai malam tiada berlaluuuuuuu."
Xaver berteriak lantang, menyanyikan lagu milik Nassar untuk menggoda adik kelasnya. Memangnya ada yang tergoda? Oh, tentu saja. Dengan wajah tampan yang ia miliki Xaver mampu membuat seluruh siswi kelas sepuluh berteriak histeris karenanya.
"Tuh anak cakep tapi otaknya gak ada ya," kata Rino melihat Xaver yang tengah asyik berjoget di tengah koridor.
"Sadar dong, Rino, lo kan juga ga ada otak," ucap Alden membuat Rino menatap sinis ke arahnya.
"Tumben lo gak ikutan? Biasanya kan lo berdua suka banget tebar-tebar pesona," tanya Xevan kepada Rino. Memang benar biasanya Xaver dan Rino akan melakukan duet maut untuk menarik perhatian para gadis. Padahal tanpa mereka melakukan hal itu cewek-cewek juga sudah tertarik dengan mereka.
"Ya tadinya sih gitu. Tapi masa si Xaver ngegoda pake lagu kayak begitu, gak romantis banget. Yang ada bukannya dapat doi malah dapet malu," jawab Rino sambil mengingat bagaimana tadi dia berdebat dengan Xaver tentang lagu yang akan mereka nyanyikan.
"Mau pake lagu apa aja tuh cewe-cewe juga pada melting. Liat noh Xaver menang banyak," ujar Xevan sambil menunjuk Xaver yang kini sudah dikerumuni para siswi kelas sepuluh.
"Lah iya juga ya. Gue gak boleh kalah," kata Rino sambil memandang sinis ke arah Xaver yang masih sibuk berjoget.
"Nah iya. Masa lo kalah sama Xaver. Secara kan lo juga cakep, " kata Xevan semakin mengompori.
"Tenang, Van. Gue gak bakal kalah!" tegas Rino sambil menepuk bahu Xevan di sebelahnya.
Rino menarik napasnya dalam-dalam, memperhatikan sekitar lantas bernyanyi dengan lantang.
"HEI MANUSIA--"
Sontak semua cewek-cewek yang sedang berjoget bersama Xaver beralih menatap Rino. Rino tersenyum dengan penuh kemenangan dan melanjutkan nyanyinya.
"Hormati ibumuuuuuuu.....YANG MELAHIRKAN jeng jeng jeng jeng dan membesarkan muuuu....."
Rino kemudian berlari ke depan sambil tetap menyanyikan lagu Keramat untuk menggoda siswi-siswi kelas sepuluh itu. Mereka semua yang awalnya mengerumuni Xaver kini berlari ke arah Rino. Mereka terus berteriak histeris memanggil nama Rino dan mengabaikan Xaver yang sudah kesal setengah mati.
"Aaaaa kak Rino ganteng banget sih!!"
"Aku siap kok kak jadi ibu untuk anak-anak kita!!"
"Kak Rino minta nomor WA dong!!"
"Kak Rino tembak aku kak. Pasti aku terima!!"
Begitulah kira-kira teriakan para cewek-cewek yang haus akan cogan itu. Meskipun lagu yang dinyanyikan Rino berjudul Keramat tapi tetap saja itu sangat romantis di telinga mereka.
"Rino kampret, suka banget ngerusak kebahagiaan gue!" Xaver berdecak kesal lantas ia kembali mendekati Alden, Xevan dan Xeno yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka.
"Berbagi itu indah, Ver," ucap Alden saat Xaver berdiri di sebelahnya.
"Mending kita langsung ke kantin aja. Biarin dah si Rino kerepotan ngeladenin cewe-cewe itu," usul Xevan yang langsung disetujui oleh Xaver.
"Nah bener, siapa suruh ganjen. Kuy lah kantin," kata Xaver sambil memegang tangan Xeno. Xeno pun menatap tajam ke arah Xaver, sementara Xaver bukannya takut dia malah tersenyum tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN [END]
Ficção Adolescente#1 in Lendra 03.03.2021 #2 in Xia 12.03.2021 #2 in Rino 05.09.2021 #1 in Xaver 07.06.2021 #1 in Xevan 07.06.2021 #1 in Xeno 07.06.2021 #1 in Xanthous 07.06.2021 #3 in mostwanted 21.08.2022 #1 in Alden 24.08.2023 Xeochiko Alden Behmana Siapa yang ta...