28

9.4K 1.1K 39
                                    

Wei Wuxian sangat bahagia!

Omega terbahagia hari ini saat mata kelabunya terbuka di siang hari yang menyengat, menemukan suara tangisan bayi di dalam ruangan.

Selimut lembut berwarna biru langit membungkus putranya, Lan Wangji berdiri dan menggendongnya penuh kasih.

Oh, Benar. Alpha-nya pun terlihat senang.

Dia bangga, Sizhui kecil lahir melengkapi keluarga mereka.

Wei Wuxian tersenyum lembut, meminta dengan suara seraknya saat Lan Wangji ternyata tidak menyadari dia telah terbangun. "Aku ingin melihatnya."

Lan Wangji menyerahkan putra mereka pada sang Ibu Omega. Tangis sebelumnya diganti dengan rengekan kecil yang diam-diam surut.

Dia mengenali Ibunya sendiri, Wei Wuxian mengecupnya penuh sayang. "Maafkan Ibu karena terlambat bangun," ujarnya seraya menyentuh wajahnya. "Apakah Ayah menjagamu dengan baik, hm... Sayang?"

"Aku menjaganya dengan baik." Lan Wangji menjawabnya dengan bersenandung. Wei Wuxian menoleh ke arahnya dan tertawa kecil. "Aku tahu kaulah yang terbaik."

"Mn," singkat yang terdengar lirih. Sementara telingnya memerah karena pujian istrinya.

Sudah sejak lama, Wei Wuxian tidak melihatnya seperti itu. "Ayolah, Er Gege... Tidak perlu malu, kau memang Suami dan Ayah terbaik."

Lan Wangji hanya tersenyum. Wei Wuxian tahu, Alpha-nya kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya. Tapi omega itu tahu bahwa suaminya sekarang sangat senang.

Dia lebih memilih diam dan melakukan sesuatu dengan tindakan seperti saat ini.

Ketika dia mulai beranjak, duduk di tepian kasur dan merangkul mesra istrinya. Menghadiahinya sebuah ciuman cinta di pelipisnya. "Dan akulah yang paling bahagia karena memiliki kalian, sayang."

Wei Wuxian membalas dengan mengecup bibir Lan Wangji. Ciuman ringan yang terlepas begitu saja saat Lan Sizhui merengek kecil.

Keduanya bertatap muka kemudian tertawa kecil. "Maafkan kami karena mengabaikanmu, love."

Setelah mengelus rambut dan wajah putranya, tidak lupa dia menciumnya gemas. "Kau benar-benar seperti Ayahmu, tampan sekali."

Wei Wuxian bahkan tidak meragukan saat Jiang Cheng memberitahukan hal ini sebelum Sizhui lahir. Tapi dia tidak mengharapkan hal ini benar-benar terjadi, bukan berarti dia tidak suka putranya mirip Lan Wangji. Keturunan Lan sendiri sangatlah rupawan; hanya bukan itu yang menjadi masalahnya! Ia berharap ada bagian darinya juga.

"Pasti mata ini juga secerah kristal seperti milikmu, Er Gege.... Tidak adil." Candanya.

Lan Wangji menjawab sambil mengambil air untuk istrinya. "Kita masih belum bisa memastikan itu, Wei Ying."

"Baik, tapi bukan masalah jika itu benar-benar sangat mirip denganmu." Wei Wuxian bergumam setelah suaminya selesai membuatnya meminum air hangat. Bibirnya melengkung indah, "Karena dia pasti sempurna sepertimu."

Wei Wuxian sekali lagi mengangkat tubuh mungil putranya. Menempelkan bagian hidungnya pada hidung bangir sang putra. "Sizhui, benar-benar sempurna untuk kita."

Lan Wangji, "Mn. Dia adalah anugerah Tuhan untuk kita."

Karena larut oleh kebahagiaan, keluarga kecil mereka bahkan tidak menyadari saat Jiang Cheng memotret mereka lalu mempostingnya di akun media sosialnya.

Yang sesungguhnya di tunggu-tunggu oleh para pencari berita, postingannya mungkin dalam beberapa detik saja telah menjadi trending 1# di negara mereka.

Jiang Cheng tersenyum, mengelus perutnya sendiri dan membayangkan bayinya segera lahir. Mungkin ekspresi kebahagiaan Lan Xichen sama dengan apa yang dirasakan Lan Wangji.

Akhirnya dia memutuskan untuk tidak menganggu momen tersebut, sehingga setelah meletakkan makanan yang ia bawa di sofa dekat pintu, Jiang Cheng pun segera keluar.








TBC
Purwakarta,
20 Februari 2021

Edit [17/September/2021]

Wangxian [Omegavers] -TAMAT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang