29

9.3K 1.1K 42
                                    

Apakah kalian pernah bertanya-tanya, pernahkah Wei Wuxian marah dengan Lan Wangji?

Sebagian orang melihat mereka tampak baik-baik saja, hingga hari ini di Yun Shen Buzhi Chu pukul 5 Pagi.

.

Wei Wuxin tahu ini akan terjadi, sebenarnya sudah memprediksi hal ini.

Tapi dia masih tidak percaya akan secepat ini, dia bahkan belum 72 jam menggendong putranya namun Lan Qiren sudah membawanya, di aula leluhur untuk di sucikan. Ritual alot yang sudah ada sejak leluhur Lan An memiliki putra. Lan Sizhui yang 100 persen akan di presentasikan menjadi alpha di usianya yang ke-17 karena aromanya berbeda membuat para tetua Lan sangat memujanya. Bahkan terlihat melakukan gencatan senjata dengan Wei Wuxian yang menyaksikan acara tersebut.

Wei Wuxian mendengus kecil merasa ngeri saat Lan Sizhui disiram dengan air yang ia yakini adalah air suci dari keluarga Lan. Tapi bukan itu yang membuatnya gusar, Wei Wuxian sangat khawatir jika itu adalah air dingin. Demi Tuhan, Sizhui-nya baru berusia 3 hari!

Omega itu segera berteriak, naluri kebinatangannya muncul. Jika mereka bisa berubah bentuk theriantrofi sendiri seperti 900 tahun lalu detik itu juga Wei Wuxian akan melibas mereka dengan kekuatannya. Mengingat sifat protektifnya datang tanpa diundang hingga Alpha lainnya menyalak balik. Mereka tidak lebih dari Tetua Lan yang umurnya hampir 50 tahun keatas, Lan Wangji yang tidak terima akan istrinya diperlakukan seperti itu mulai mengeram dengan Alpha Tone-nya. Efek sejuk yang di bawa di Gusu menurun drastis dengan ketajaman yang hakiki.

"Hentikan, Wangji!" kata Lan Qiren menghentikan prosesi. Lan Sizhui menangis di tangannya. Mungkin terganggu karena efek berat para Alpha, sementara Wei Wuxian dan Jiang Cheng sudah lemas tak jauh dari mereka.

Para Tetua Alpha segera mengibaskan bajunya yang lembut ke depan, keringat membanjiri wajah. Lan Wangji dengan dingin mengabaikan mereka dan menghampiri istrinya. Induk Omega itu menangis, gemetaran saat suaminya memeluknya. "Aku ingin putraku," bisiknya lelah.

"Ritualnya masih harus berjalan," Lan Qiren tidak menatap mereka,
Ketika Wei Wuxian meminta kembali dengan suara seraknya, "Tidak.... Er Gege, Dapatkan Sizhui segera!"

"Wangji, kau tahu bahwa ini wajib bagi keturunan Lan. Kau tidak boleh memanjakan istrimu."

Lan Wangji menghela nafas dan membawa istrinya keluar dari Aula leluhur, "Wei Ying, Ayo kita keluar terlebih dahulu."

"Tidak, tanpa sizhui." Jiang Cheng terlihat kebingungan dengan mereka. Manik-nya menatap Lan Xichen yang mulai melanjutkan ritual dengan Lan Qiren di ujung. "Lan Za-"

"Wei Wuxian," teriak Lan Wangji mencengkram bahu Omeganya.

Jantung Wei Wuxian berdegup kencang, Iris kelabu Wei Wuxian memerah siap meledak. Dia menatap tidak percaya kepada suaminya. Lan Wangji sendiri terkesiap, melepas cengkramannya hingga istrinya menjauh dengan terhuyung-huyung sebelum lari dari Aula leluhur.

Lan Qiren mendesah keras, "Wangji, kembali!"

Lan Wangji mengusap wajahnya kasar, "Ya."

Jiang Cheng yang menjadi satu-satunya yang mengejar Wei Wuxian dengan langkah pelan karena kehamilannya.

.

Omega ini menolak Jiang Cheng yang memintanya untuk membuka Jingshi. Mengusir Bibi Yi yang membujuknya sarapan. Bahkan Lan Wangji yang datang mengetuk pintu.

Dia membuka pintu hanya ketika mendengar tangis Lan Sizhui pada pukul 8 pagi, saat Wei Wuxian tidak sengaja menatap asap dupa yang tertiup angin sejuk Gusu di tembok dekat foto mereka. Ia kali ini benar-benar mengerang keras karena hal itu.

Wei Wuxian membuka pintu terlalu keras hingga mereka yang ternyata berkumpul di depan Jingshi menatapnya terkejut. Tapi Wei Wuxian tidak peduli, diambilnya bungkusan lembut yang melindungi putranya yang masih kecil dari hawa dingin serta ritual bodoh itu.

Istri Lan Wangji ini bahkan melototi mereka dengan geraman rendah terutama Lan Qiren. Sizhui berhenti menangis ketika mencapai buaian Ibunya sukses membuat mereka semua terdiam. Ia menyapu mereka dengan tatapannya, mencemooh. "Jika putraku tidak baik-baik saja, aku benar-benar akan keluar dari sini." lalu kembali kedalam Jingshi lagi sekeras dia membuka pintu. Mengunci pintunya kembali.

Jemari lembut dan kecil Sizhui disentuhnya dingin dan Wei Wuxian menderu lagi penuh kesal. Omeganya marah, feromonnya lebih pekat dari sebelumnya mengelilingi Jingshi.  Wei Wuxian akan memastikan dia hangat kembali, membuat sarang di ranjang besarnya serta menjauhkannya dari bahaya dan memastikan putranya dalam lindungannya.

Wei Wuxian menciuminya dengan penuh kasih sayang. "Tidak perlu takut, Ibu disini."

Lan Sizhui menjawabnya dengan menepuk ringan dadanya dengan jemarinya yang mungil lantas menghadiahinya dengan mulai membuka matanya. Menatapnya dengan warna mata yang sama. Wei Wuxian tercekat oleh kemiripan itu dan mulai menciumnya lagi dan lagi.

Dia tahu penglihatan putranya baru akan sempurna ketika dia akan mencapai usia 1-2 tahun namun, Lan Sizhui sekarang seolah melihatnya dengan irisnya yang cantik bahkan bibirnya pun memainkan gerak senyum. Wei Wuxian menangis lagi tapi bukan kesedihan saat Alpha-nya membentaknya, namun tangis haru.

Lihat, putranya sangat menggemaskan bahkan mampu menyurutkan emosinya.
























TBC
Purwakarta,
23 Februari 2021

Edit [17/September/2021]

Wangxian [Omegavers] -TAMAT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang