33

11.1K 1K 42
                                    

Lan Sizhui menangis sambil duduk disamping Ibunya yang terbaring lemas. Aroma manis yang terlalu berat memenuhi kamar, menyesakkan nafas putranya.

Pukul sebelas pagi, hanya ada Wei Wuxian dan putranya yang kini berusia 8 bulan.

"Sizhui.... Mama baik-baik saja, kemarilah, tidur lagi." Wei Wuxian merangkul lembut putranya, membaringkan tubuhnya yang memerah padam karena tangisnya. Hampir sama dengan wajah panas dari demamnya yang lumayan menyengat.

Sizhui mendekur ringan di dada Ibunya, masih sesenggukan ringan. Wei Wuxian hampir tertekan karena tidak bisa menghibur putranya lebih dari itu, jangankan berbicara lama; pening melanda hampir membuatnya malas bergerak selain untuk mengelus surai legam Sizhui.

Seharusnya dia tidak terlalu memaksakan diri, tapi sebagai pasangan Lan Wangji, Siapa yang bisa melakukan lagi? Sementara Jiang Cheng cuti untuk persalinannya.

Benar, Pasca membantu di Cloud Recesses tiga hari ini atas persalinan sepupunya, Jiang Cheng.

Wei Wuxian kelelahan secara fisik dan mental. Tidak terlalu terbiasa berbasa-basi dengan para omega dari keluarga lain.

Terlebih Lan Wangji telah meninggalkan mereka hampir seminggu untuk pekerjaannya. Itu termasuk mengerjakan bagian Lan Xichen.

Kelelahan total mempengaruhinya yang juga mengurus Lan Sizhui tanpa pengasuh. Ia menolak jenis apapun yang akan memisahkan kedekatan putra mereka.

Tapi dalam keadaan mendesak seperti ini, kepada siapa dia harus meminta tolong? Lan Wangji? Tidak, Alphanya masih tiga hari lagi berada di wilayah lain negara bagian.

Pandangan mulai berputar ketika dia mulai mencari-cari smartphone miliknya. Tetapi keletihan menuntutnya untuk terjatuh, meninggalkan apapun yang dia pegang.

Meninggalkan tangisan Lan Sizhui yang mulai melengking tinggi lagi. Dengan jemari lembutnya menepuk-nepuk pipinya untuk bangun.

Hanya saja Wei Wuxian lelah untuk itu.

.

Wei Wuxian merasakan jantungnya mengerut di dadanya, mengerang kecil untuk menutup kembali matanya saat kepalanya berdenyut lagi dan lagi. Perutnya mulai mual dan panas. Ketakutan menyebar ke seluruh tubuhnya, melayang-layang di atas kulit dan menyengat di lehernya. Perasaan jatuh yang familiar meresap ke dalam keseimbangan hingga lantai bergeser ke bawah membuatnya jatuh ke jurang tak berdasar, gelap dan kelam.

Merasakan akan pingsan lagi, Wei Wuxian mencengkram selimut hingga aus , tapi berhasil untuk menenangkan diri dan membuka matanya. Wen Qing menatap, matanya terbelalak prihatin.

Sembari selesai mengukur suhu tubuh Wei Wuxian, wanita itu bergumam rendah. Aromanya cukup menenangkan membuat Omega dalam dirinya mendekur, ingin tertidur kembali. "Akhirnya kau bangun."

Wei Wuxian berkedip, letih untuk bersuara. "Dimana putraku? Apakah dia baik-baik saja?"

"Hm, Baik... Beruntung sekali aku datang untuk pemeriksaan bulanan." Dokter itu mendengus ringan, menjentikkan jarinya ke dahi sang pasien main-main. "Tapi dia tidak bisa berhenti menangis sampai dia mendengar suara Ayahnya dari telepon."

Ah, Lan Zhan memang cocok membuatnya terdiam. Tapi—

"Kau masih belum menjawab pertanyaan ku, dimana dia sekarang?" pembangkangan memenuhi tulang Wei Wuxian hingga dia dengan berani beranjak dari tidurnya dan lantas merasakan kepalanya berputar kembali.

Wen Qing mendesis, meminta dia untuk tidur kembali. "Kau ini bodoh atau bagaimana? Hentikan! Demam mu masih belum turun, dan putramu baik-baik saja.... Dia sedang dibelakang bersama asisten baruku."

Wangxian [Omegavers] -TAMAT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang