HAPPY READING
Semenjak ucapan Revan yang mengatakan mereka hanya berteman, Aura lebih banyak diam daritadi di kelas yang niatnya curhat malah batal.
Saat ini ialah jam istirahat kedua yang artinya Aura tidak ke kantin melainkan mengobrol dengan sahabat barunya itu.
"Jadi nggak curhatnya daritadi diem," kata Agatha yang mencolek bahu Aura.
"Nggak jadi!" sentak nya.
"Kesal nya sama kak Revan, marahnya sama kita," celetuk Mila yang asik memainkan Handphone nya.
"Sorry," lirih nya.
"Kenapa sih Aura?" tanya Rasti yang kini mengahadap ke belakang tempat duduk Aura.
"Nggak apa-apa,"
"Kalau ada masalah cerita, jangan disimpen nanti busuk dan malah jadi penyakit." Ucapan Agatha yang memang benar adanya, masalah itu memang tidak akan selesai dengan kita curhat tapi jika kita membagi nya beban yang kita bawa mungkin akan lebih ringan.
"Kayak makanan,"
"Bukan makanan tapi,"
"Oh ya lo kemarin ngapain aja sama kak Revan?" tanya ambigu Agatha.
"Maksudnya?" tanya bingung Aura yang pada akhirnya mengulang pertanyaan Agatha.
"Maksudnya kemana gitu jalan-jalan atau makan hah ngapain?" Agatha mengulang kembali ucapannya agar terlihat lebih masuk akal.
"Menurut lo di dufan kita ngapain aja kalau nggak naik wahana ya diem duduk," jawab kesal Aura.
"Berarti nggak ada adegan romantis gitu?" tanya Mila.
"Nggak ada,"
"Udah nggak usah bahas yang kemarin mending sekarang lo curhat tentang masalah lo," Agatha yang sudah ingin mengetahui masalah dari sahabat barunya.
Aura kini menceritakan pertemuannya dengan Devan, Devan yang sangat baik padanya. Perasaan nya ke Devan juga ia ungkapkan. Tentunya mereka shok mendengar cerita dari Aura, Aura tidak boleh memiliki perasaan seperti ini. Apalagi saat ini mereka tahu bahwa Aura tengah dekat dengan Revan.
"Kak Devan sekolah disini juga?" tanya Agatha.
"Iya,"
"Kelas berapa?" tanya Agatha.
"Dua belas,"
"Dua belas apa?" Kini gantian Mila yang bertanya.
"Nggak tahu!"
"Kok nggak tahu!" kesal Rasti dengan suara yang keras. Para penghuni kelas kini menatap mereka dengan tatapan aneh.
"Iya nggak tahu," lirih Aura.
Agatha yang ingin mengetahui perasaan Aura ia bertanya apakah ia menyukai mereka berduaan. "Gini-gini lo lebih suka kak Devan apa kak Revan?"
"Nggak tahu,"
"Daritadi nggak tahu mulu," kesal Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVAN ANGGARA
Teen FictionRevan Anggara, sosok laki-laki yang penuh akan luka di masa lalunya. Namanya sangat terkenal di arena jalanan. Sosok ketua geng motor yang sangat ditakuti oleh lawannya. Sampai sekarang masa lalu Revan belum selesai, lawan yang dulunya adalah sahaba...