Revan tengah berkumpul di markas Zeluska. Ini adalah saat-saat terakhir mereka bersama. Revan telah diterima di Harvard, dan yang lainnya juga diterima di universitas yang mereka impikan.
Apa kalian tahu? Arsha ya si nakal dan tukang tidur itu ternyata mendapat nilai tertinggi ketiga di kelasnya. Sontak seluruh teman-temannya tidak bisa berkata-kata. Sedangkan Arsha pada waktu itu hanya tersenyum songong.
"Gue nggak nyangka si Arsha bisa gitu," ujar Dean yang masih belum bisa melupakan kejadian waktu itu.
"Masih aja diinget," jawab Arsha.
"Gue masih nggak nyangka gitu, Lo kok bisa?" jengkel Dean.
"Gue emang kelihatannya aja santai, tapi di rumah setiap gue selesai nongkrong atau sekolah gue pasti baca buku kalau nggak latihan soal. Hebat kan gue," bangganya pada diri sendiri.
"Topeng Lo emang bagus banget, pinter buat nutupin segalanya. Sial, bisa-bisanya gue terkecoh," ucap Kris yang waktu itu sama kagetnya.
Yang dilakukan Arsha dapat kita jadikan sebagai suatu contoh. Kita tidak perlu mengumbar-umbar usaha kita untuk mendapatkan sesuatu. Cukup hanya kita dan tuhan yang tahu. Kita cukup berkerja sesuai kemampuan dan hasilnya biarkan Tuhan nanti yang menunjukkan.
"Gue ini emang hebat, nggak usah heran," ujarnya songong.
Yang membuat seluruh anak-anak Zeluska geleng-geleng kepala. Dari arah jauh datang dua orang yang telah kembali bersahabat. "Ada apa nih?" tanya Arsha yang melihat raut kesenangan mereka berdua.
"Nanti malem kita Night ride," ujar Devan yang membuat mereka semua kecuali terbelalak.
"Kok mendadak sih?"
"Biar surprise,"
"Tapi gue seneng sih mendadak gini, daripada banyak rencana tapi nggak jadi-jadi," tutur Dean.
"Eh tapi bawa pasangan boleh?" tanya Arya yang membuat semua orang menatapnya.
"Nggak bisa jauh ya dari ceweknya," ejek Arsha.
"Bukan!" bantah Arya cepat.
"Masih aja gengsi, asal Lo tahu ya gue tuh bisa liat di mata lo kalau lo itu sayang sama dia," kata Arsha yang mulai berimajinasi tinggi.
"Jangan bermimpi tinggi," kata Arya dengan menaruh tangannya kantongnya. Sungguh berdamage.
"Mimpi gue selalu jadi nyata, buktinya Minggu lalu, nah mimpi gue sekarang adalah Lo jatuh cinta sama dia, dan ketika itu terjadi gue bakal jadi orang paling bahagia, karena temen gue akhirnya jatuh cinta. papar Arsha dengan senangnya. Ia sangat begitu bersemangat jika kelak mengetahui bahwa Arya akan jatuh cinta kemudian mendapatkan seorang perempuan baik yang dapat mengubah hidup Arya menjadi lebih berwarna.
"Dengerin gue, sekarang lo boleh nolak dia. Tapi ada saatnya nanti Lo bakal nyuruh dia untuk terus ada di samping Lo," ujar Revan.
Arya mengacuhkan nya. Ia tidak percaya cinta. Baginya cinta itu omong kosong. Cinta dapat membuat seseorang buta bahkan lemah selemahnya. Ia sudah muak dengan cinta. "Nggak ada cinta di hidup gue,"
"Yakin?" tanya Arsha. Arya menganggukkan kepalanya.
"Gue tantang lo, kalau nanti dimana lo jatuh cinta lo harus traktir kita-kita. Pokoknya sepuas yang kita mau. Tapi kalau seandainya nanti Lo nggak jatuh cinta, gue siap jadi samsak lo, Lo boleh sepuasnya pukul gue." tantang Arsha yang sungguh kini firasatnya adalah sebentar lagi Arya, teman gengnya ini akan jatuh cinta, lagi.
"Firasat gue sekarang, nggak lama lagi Lo bakal jatuh cinta. Bukan nggak lama sih, tapi Lo udah mulai merasakannya," tebak Arsha. Yang memang tebakan nya benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVAN ANGGARA
Teen FictionRevan Anggara, sosok laki-laki yang penuh akan luka di masa lalunya. Namanya sangat terkenal di arena jalanan. Sosok ketua geng motor yang sangat ditakuti oleh lawannya. Sampai sekarang masa lalu Revan belum selesai, lawan yang dulunya adalah sahaba...