Hari Baru

3.8K 214 3
                                    

Safira berjalan di sekitar sekolah baru nya yaitu SMA CAKRA PRATIWI sekolah tersohor di Jakarta, ia berjalan gontai menata kembali semangat yang pernah redup, karena belum terlalu hapal seluk beluk sekolah ini Safira tersesat di gudang sekolah.

Mata nya membola sempurna ketika melihat segerombolan siswa yang pakaian nya berantakan berkumpul di depan gedung itu.

Buru-buru Safira berbalik arah karena takut di ganggu oleh mereka, namun terlambat CLAY WESLEY ATMODJO GRIBLLE ketua geng ANGKASA melihat ke arah nya

" Berhenti " teriak clay menghentikan langkah Safira

" Maaf gue gak sengaja lewat sini " ucap Safira pelan clay menatap nya tajam memperhatikan Safira dari ujung rambut sampai ujung kaki

" Maaf kalo ganggu, permisi " Safira merasa risih dan berniat pergi dari tempat itu, namun clay menahan lengan nya.

Safira terkejut dan refleks mendongak karena clay lebih tinggi dari nya.

" Kenapa ? " Tanya Safira.

clay diam menatap lekat mata indah milik gadis di depan nya, tersihir beberapa saat dalam netra yang terlihat menyimpan luka.

sandrina dan ketiga teman nya melihat Safira yang sedari tadi mereka cari.

" Gue cariin dimana-mana ternyata Lo disini " ucap sandrina sembari menepuk pundak Safira.

Sandrina melihat clay yang berdiri di depan Safira dengan tatapan tajam.

" Eh clay  sorry dia temen gue, murid baru di sekolah ini, jadi gak tau ini tempat tongkrongan kalian" sandrina menjelaskan

" Oh iya san gak pa-pa " ucap clay lembut dan tersenyum tipis pada sandrina.

" Maaf San gue lupa ngabarin Lo " ucap Safira.

" Iya ra, santai aja, owh iya kenalin ini temen gue di kelas saski sama aqella "

" Hai Safira " sapa saski dan aqella Safira membalas dengan tersenyum

" Gue antar ke kelas Lo ya, kelas kita sebelah an ko " ajak Sandrina, Safira mengangguk.

Mereka pun pergi meninggalkan basecamp anak Angkasa.

Sepanjang perjalanan di koridor sekolah semua tersenyum ramah pada sandrina, teman masa kecil nya ini cukup terkenal di sekolah dan banyak yang menyukai nya.

Membuat Safira memikirkan kembali perbedaan antara dia dan sandrina.

" Ra... Safira Ratu Sofya hei.. ko bengong sih " teriak sandrina

" Eh iya udah nyampe kelas ya " ucap Safira gelagapan

" Udah dari tadi Ra, Lo sih ngelamun " ucap aqella.

aqella memang gadis yang humble mudah bergaul dengan siapa saja bahkan orang yang baru di kenal, lain hal nya dengan saski yang sedikit pendiam.

Sandrina tersenyum menarik tangan safira untuk masuk kelas, ia memaklumi sikap Safira, mungkin Safira masih sedih dengan sesuatu yang menimpa nya.

" Kalian duluan aja ke kelas " ucap sandrina yang langsung di setujui saski dan aqella.

" Mil jagain sahabat gue ya " ucap sandrina pada laki-laki yang sedang asyik memainkan handphone gengam nya, Emil mendongak menatap Safira sebentar kemudian fokus lagi pada game nya.

" Hai " sapa Emil singkat yang hanya di balas senyum tipis oleh Safira

" Yaudah Ra gue ke kelas dulu, baik-baik ya kalo ada yang gangguin bilang aja ke gue" bangga sandrina

" Iya bawel " goda Safira

" udah ya bye bye ntar Bebeb gue kangen kalo gue kelamaan disini " ucap sandrina percaya diri

" Iya deh yang punya pacar sekelas " ledek Safira yang hanya di balas sandrina dengan menjulurkan lidah nya.

" Haha gih belajar yang bener jangan kangen ya " sambung Sandrina sebelum pergi ke kelas nya.

Jam pelajaran pun di mulai tak ada yang istimewa dari perkenalan safira, ia di persilahkan memperkenalkan diri dan di sambut hangat oleh teman-teman sekelasnya.

Tepat pukul 10:15 lonceng Istirahat berbunyi, sebagian siswa berhambur keluar untuk pergi ke kantin, sebagian lagi memilih tinggal di kelas dan sibuk dengan urusannya masing-masing.

" Hai guys, Hai....emm nama nya siapa ya lupa gue " tanya Emil sembari duduk bergabung di meja sandrina and the geng

" ya ampun kalian kan satu kelas satu meja juga masa belum saling ngobrol sih " omel Sandrina sembari menatap Safira meminta penjelasan, namun safira hanya menggedikan bahu nya tanpa mau menjawab.

sandrina gemes sendiri pada sahabat nya yang begitu introvert.

" Nama nya Safira Ratu Sofya mil, terserah Lo mau manggil apa, dia sahabat kecil gue , kebetulan keluarga nya baru pindah kesini " Sandrina menjelaskan , sementara Safira hanya diam dan asyik memakan mie ayam nya

" Gue Emil " ucap Emil mengulurkan tangan berniat berkenalan dengan safira , safira yang asik makan, mendelik tak suka karena Emil mengganggu makan nya.

" Iya gue tau " jawab safira cuek tanpa membalas uluran tangan Emil

" Emh oke " ucap Emil terlihat kecewa karena safira tak membalas uluran tangan nya, sandrina tersenyum pada Emil merasa tak enak karena sikap sahabat nya itu

" Haha Lo sih mil gangguin orang makan di cuekin kan " ledek aqella

" Dih si bocil songong banget, makan aja yang banyak biar cepat gede " balas Emil meledek

" Lo ya dasar bule nyasar " kesal aqella

Sandrina dan saski hanya diam memang sudah jadi kebiasaan jika bertemu Emil dan aqella pasti adu mulut.

" Gak usah heran Ra emang gitu tiap hari " ucap saski hampir tertawa melihat wajah cemberut aqella.

Safira diam tidak terlalu banyak bicara karena memang seperti itu watak nya, ia menyelesaikan makan nya dengan cepat, melirik Emil yang kini sedang memperhatikan nya

" Kenapa ? kok Lo liatin gue " tanya Safira judes.

"Gak Papa kok , Lo cantik " ucap Emil tersenyum tulus, bukan gombalan hanya saja Emil melihat aura positif di diri safira yang dia tutupi dengan sikap cuek nya

" Dih modus " teriak aqella

" Boleh kan gue temenan sama Lo  " sambung Emil tanpa menghiraukan ledekan aqella.

Safira terdiam menatap lekat mata Emil jujur saja untuk kembali dekat dengan laki-laki membuat nya trauma.

Namun menurut Safira Emil bukan orang yang buruk untuk di jadikan teman.

" Iya gue mau kok temenan sama Lo " ucap Safira tersenyum tipis.

Sandrina yang menyaksikan hal itu pun ikut tersenyum ia senang Safira bisa kembali menerima orang-orang baru yang hadir di hidup nya.

Meskipun terkesan cuek ia tau Safira nyaman dengan lingkungan baru nya.

Tentang kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang