Emil berjalan di Selasar sekolah l,Rey dan Rasya setelah menyelesaikan rapat OSIS.
Emil adalah ketua OSIS, dan ketiga teman nya anggota inti dalam organisasi itu hingga mereka cukup terkenal di sekolah SMA CAKRA PRATIWI.
Saat mereka asyik bercanda, Emil tak sengaja melihat Safira yang duduk di taman sekolah sembari membaca buku
" Kalian duluan aja, gue ada urusan bentar " ucap Emil kepada tiga teman nya
" Lah Lo mau kemana mil, udah jam 2 mil, ntar di cariin mami Lo " jefan mengingatkan namun Emil tak ambil pusing.
Emil memutar tubuh nya, berbalik arah dan meninggalkan ketiga teman nya
" Udah Jef biarin aja tu si bule " ucap Rasya
Emil berjalan menghampiri Safira yang sedang asik membaca buku
" Hai manis " sapaan lembut terdengar jelas di telinga safira.
Safira merasa begitu di hargai ketika di dekat laki-laki bule ini.
Senyum nya mengembang hal yang tidak wajar untuk seorang Safira si gadis cuek yang keras kepala.
Melihat safira tersenyum membuat Emil merasa senang entah lah dari pertama kali bertemu safira, Emil merasa ada yang berbeda dalam diri gadis itu.
" Kok belum pulang, yang lain mana? Gak bareng sama Lo " tanya Emil
" Lagi pengen disini aja mil, saski sama aqella udah pulang duluan, sandrina ada janji sama Rey "
sahabat nya yang satu itu memang memiliki kekasih bernama Rey jadi Safira memaklumi jika sandrina pulang duluan.
Emil duduk di samping Safira tanpa meminta persetujuan.
" Mau pulang bareng gue gak " tawar Emil
" Gak mil makasih, gue biasa nya di jemput " tolak safira
" Gak Papa kan, gue nungguin Lo pulang " ucap Emil.
Safira hanya mengangguk, kemudian kembali mengalihkan fokus nya pada buku yang sedang ia baca.
Terlalu asyik dengan buku nya Safira tidak sadar bahwa Emil kini telah terlelap bersandar di bahu nya,
Tatapan Safira mengarah pada wajah polos Emil yang tengah tertidur.
Bayangan masa lalu nya dengan seseorang tiba-tiba melintas di ingatan Safira, membuat air mata nya menetes tanpa di minta.
Merasa tempat bersandar nya bergerak membuat Emil bangun.
Emil mengucek pelan mata nya dan mengumpulkan kesadarannya.
" Ratu..., Kenapa kok nangis " tanya Emil cepat ketika melihat cairan bening mengalir dari wajah gadis di sampingnya.
Safira hanya diam dengan air mata yang masih menetes, ia merasa dada nya seperti di hantam bebatuan rasa sakit nya menjalar membuat Safira tak mampu mengucap kan satu kata pun.
Emil yang mengerti membiarkan Safira menangis sampai gadis itu merasa tenang.
" Jangan nangis ya " Emil mengusap lembut air mata Safira " gue gak bisa liat cewe nangis Ra, kalau ada masalah gue bisa kok jadi temen curhat Lo " ucap Emil lembut sembari mengusap pundak Safira.
Safira tersadar dengan hal bodoh yang ia lakukan, bisa-bisa nya dia menangis di depan orang yang baru beberapa jam di kenal nya. Safira mengusap air mata nya bergegas pergi meninggalkan Emil.
" Gue duluan " ucap nya dingin.
Emil hanya diam membiarkan safira pergi begitu saja. Rasa ingin melindungi nya semakin dalam setelah Emil melihat Safira menangis, mata Safira terlihat jelas bahwa masalah yang di alami nya bukan masalah kecil.
****
Whatsapp grup" Tes "
" Yuhu "
"Guys "
" Guys mau cerita " jefan melakukan spam chat di grup mereka
" Kenapa sih Jef, ganggu aja, gue kira cewe yang ngechat gue " balas Rasya
" Iya gabut banget sih Lo " tambah Emil
" Gue tadi liat clay pulang bareng saski, sumpah ya gue gak terima, yayang saski kok gitu sih sama jefi " pekik nya seakan berbicara secara langsung padahal hanya lewat chat
" Wajar lah saski milih clay haha Lo tau sendiri kan good looking selalu menang " ledek Rey dengan emoticon tertawa
" Haha bener banget Rey, kecuali mata saski katarak baru dia milih jefan " balas Rasya
" Apa an sih Jef, gue pulang sama clay karena ada urusan aja, Lo tau sendiri kan ketua geng ANGKASA itu dingin nya gimana, kalo gak penting gak mungkin dia mau pulang bareng gue " balas saski di grup, ia sengaja tidak mengatakan pada teman-teman nya bahwa clay adalah sepupu nya karena menurut saski itu hanya akan membuat hidup nya tambah ribet.
" Jadi kalian gini sama gue, yaudah gue sama aqella aja imut-imut lucu " balas jefan
" Dih gue mah ogah sama Lo " balas aqella sengaja mengetik dengan huruf tebal
" Haha aqella punya gue Jef " balas Rasya
" Ada yang keceplosan " ledek Emil
" Ada yang keceplosan 2 " balas rey
" ada yang keceplosan 3 " sandrina ikut-ikutan
" Tanggung jawab sya bikin temen gue senyum-senyum sambil baca chat" ledek saski
" Apa an sih, gue biasa aja kok" balas aqella
Aqella dan Rasya meninggal kan room chat
" barengan lagi off nya, bikin gue potek " rengek jefan di room chat nya
" Udah dong hp gue bunyi Mulu daritadi " omel sandrina
" Awas aja ribut-ribut lagi gue keluarin dari grup " ancaman sandrina berhasil membuat grup chat sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita
Ficção AdolescenteTentang Safira Ratu Sofya gadis manis keturunan Aceh yang memiliki trauma di masa lalu hingga membuat nya terlihat cuek dan terkesan tak peduli pada sekitar, pertengkaran , pengkhianatan, rasa sakit semua sudah tak asing lagi dalam hidup nya. " L...