" gue kaya hujan ya, dan dia payung nya seberusaha apapun gue ngedeketin Lo, Lo pasti akan tetap berlindung pada payung "
_ Emiliano cortizo _Sejak clay mengungkap kan perasaannya, laki-laki itu selalu mendekati Safira, memperhatikan hal-hal kecil yang Safira sukai, bahkan dengan terang-terangan mengatakan bahwa ia dan Safira resmi berpacaran.
" Makan dulu " ucap clay sembari memberikan kotak bekal pada Safira.
" Lo gak bosen tiap hari ngasih gue bekal ? " Tanya Safira enggan menerima bekal itu, sedangkan sandrina sudah membuka nya terlebih dahulu.
" Gue minta satu ya Ra hehe " cengir sandrina, clay tersenyum melihat sandrina yang memakan sandwich nya dengan lahap.
" Makan ya Queen " clay mengusap pelan rambut nya, namun senyum laki-laki itu Bukan mengarah pada Safira melainkan pada sahabat di samping nya.
Setelah kepergian clay, Safira kembali memainkan hp nya tak ingin menyentuh sandwich pemberian clay.
" Kok gak di makan Ra " tanya sandrina
" Gue masih kenyang san " alibi Safira.
" Lo beneran pacaran sama clay " tanya sandrina, safira enggan menjawab. " Ra..gue nanya kok malah diem" cerocos sandrina
" Shut.....gue lagi baca san jangan ganggu " tegas Safira
" Gak asyik banget sih, ya udah gue ke kelas aja " ucap sandrina cemberut.
" Dih ngambek tu bocil " guman Safira.
" Mau ke kelas san " tanya clay yang berpapasan dengan sandrina, Safira yang mendengar suara clay melirik ke arah pintu.
" Iya clay, Btw makasih yah sandwich nya " ucap sandrina tersenyum ramah
Safira mengalihkan perhatian nya ketika clay mengusap pundak sandrina " sama-sama san, gue seneng Lo yang makan, daripada Emil " tutur clay.
Sandrina tersenyum kemudian pamit menuju kelas nya.
Setelah sandrina pergi clay berjalan ke arah Safira, ingin duduk di samping nya namun kalah cepat dengan Emil.
" Mau ngapain Lo " sentak Emil " minggir ini tempat duduk gue " tukas nya kemudian duduk di samping Safira.
Clay melirik Safira yang dari tadi diam saja, tanpa peduli perdebatan mereka.
" Ra udah makan ? " Tanya Emil, Safira menggeleng.
Emil mengeluarkan roti selai coklat dari dalam tas nya, membuka bungkus roti itu kemudian memberikan nya pada Safira.
" Suapin " rengek Safira.
Clay yang mendengar itu mengepalkan tangan nya dan sengaja menendang meja sebelum duduk ke tempat nya.
Safira tersenyum tanpa sadar ia melirik clay dari ekor mata nya, terlihat jelas bahwa laki-laki itu tengah kesal kepada nya.
" Jangan pernah berubah ya Queen " ucap Emil serius " tetap gini, jadi orang yang selalu membutuhkan gue " tutur nya
Safira berhenti mengunyah ketika mendengar ucapan Emil. Menatap laki-laki di samping nya yang terlihat beda dari biasanya.
" Lo tau Ra, gue kadang kecewa Sama diri gue sendiri ketika ada orang lain yang lebih cepat nolongin Lo di banding gue " jelas Emil
Safira tersenyum tipis menatap sahabat laki-lakinya, andai saja mereka sama pasti sejak awal Safira sudah mencintai Emil namun karena berbeda keyakinan Safira mengubur dalam-dalam perasaannya tak ingin mereka sama-sama terluka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita
Novela JuvenilTentang Safira Ratu Sofya gadis manis keturunan Aceh yang memiliki trauma di masa lalu hingga membuat nya terlihat cuek dan terkesan tak peduli pada sekitar, pertengkaran , pengkhianatan, rasa sakit semua sudah tak asing lagi dalam hidup nya. " L...