" Seberusaha apapun melupakan luka tetap lah luka yang akan selalu di ingat meski terkikis ribuan waktu "
-Safira ratu sofya-
Safira berlari ke gedung belakang sekolah, dada nya sesak ia menangis dengan suara tertahan lagi-lagi rasa sakit itu muncul. Kenangan 1 tahun lalu membuat nya hampir menyerah.
" Kenapa Lo tega ninggalin gue hikss....kenapa Lo bohongin gue, gue ngelakuin semua nya demi Lo " lirih Safira
Seseorang yang dulu memperlakukan nya seperti seorang ratu pada akhir nya adalah orang yang paling menyakiti nya.
Safira meremas dada nya yang masih terasa sesak, di tahun yang sama ia menerima 2 luka sekaligus yang membuat nya sulit melupakan luka itu.
" Ra Lo kenapa " Emil menepuk pundak nya pelan karena Safira memang duduk membelakangi nya
Safira sedikit terkejut, dengan cepat menghapus air mata nya namun tetap saja jejak tangis nya masih terlihat
" Belum pulang mil, kok bisa ada disini " alih Safira
" Gak sengaja lewat sini " jawab Emil
" Kenapa Ra..Lo keliatan sedih banget"
" Gue gak papa mil " kilah safira
" Bohong kalau lo ga kenapa-napa, gue udah dua kali Ra, liat Lo nangis gini " sergah Emil
" mil.....please gue bener-bener lagi gak pengen cerita apapun " lirih nya
" Okey it's your right " ucap Emil
Hening Safira diam, Emil pun tak ada niatan untuk mengajak nya bicara lagi.
" Mil..." Panggil Safira pelan
" Hemmm" balas Emil
" Gue pernah jatuh cinta, jatuh cinta yang membutakan, sampai ngorbarnin bokap gue " cerita Safira tanpa di minta, entah lah ia merasa nyaman di dekat Emil, merasa tenang walau Emil tau masa lalu nya.
Emil diam membiarkan Safira melanjutkan cerita nya.
" Alasan nya kenapa gue belum siap cerita, inti nya ada trauma mendalam di diri gue mil soal perasaan " lanjut Safira, air mata nya menetes begitu saja.
" Sakit banget mil.... Hiks...hiks.." Tangis nya pecah, Emil menyadarkan kepala Safira di bahu nya mengusap lembut rambut gadis di samping nya
" Sakit yang bikin gue nyesel, Lo tau kan mil gimana rasa nya udah ngorbarnin semua perasaan Lo, tapi Lo malah di tinggalin " lirih Safira
" Ra..." Suara Emil terdengar sangat lembut " Jangan nangis lagi please, mata indah Lo gak pantes nangisin cowo gak penting yang udah nyakitin Lo " tegas emil
" Gue bingung mil " lirih Safira
" Akhir-akhir ini gue kepikiran lagi tentang dia " lanjut Safira " di satu sisi
Gue berpikir, sebenarnya gue merindukan sosok nya atau hanya waktu-waktu saat gue dan dia masih bersama "" Lo rindu kedua nya juga gak masalah Ra, itu wajar karena Lo masih punya hati nurani, ga papa nikmatin dulu proses nya tuhan tau mana yang baik dan buruk buat Lo " saran Emil
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita
Teen FictionTentang Safira Ratu Sofya gadis manis keturunan Aceh yang memiliki trauma di masa lalu hingga membuat nya terlihat cuek dan terkesan tak peduli pada sekitar, pertengkaran , pengkhianatan, rasa sakit semua sudah tak asing lagi dalam hidup nya. " L...