kekacauan

1.3K 140 17
                                    

Beberapa hari ini Safira terlihat lebih pendiam. Ejekan demi ejekan masih terdengar di telinga nya meski Senin kemarin saat upacara bendera kepala sekolah mereka menyampaikan bahwa itu hanya kesalahpahaman.

Safira sengaja menunda-nunda Jam pulang karena tak ingin mendengar hinaan dan cacian dari orang-orang di sekelilingnya.

Bahkan Emil dan sandrina yang mengajak nya untuk pulang bersama pun ia tolak mentah-mentah.
Safira tidak mau orang yang di sayangi nya ikut jadi korban karena kesalahan nya.

Kejadian satu tahun lalu membuat nya banyak belajar bahwa bisa saja orang-orang yang membela nya malah terluka.

Sesampai di depan gerbang sekolah Safira menyalakan handphone nya berniat menelpon mang Asep, namun tangan nya di cegah oleh seseorang, Safira menoleh ke samping. Dan langsung diam tubuh nya membeku melihat siapa yang kini berada di depan nya. Orang yang tidak asing lagi di hidup nya, Keisha Alvaro laki-laki yang sejak setahun lalu tak pernah ingin Safira temui.

Mantan kekasihnya sekaligus orang yang melukai Safira begitu dalam.

" Hai apa kabar Ra " ucap Keisha sembari menunjuk an smirk nya.

" Nga-pain Lo disini " ucap Safira tergagap, Keisha adalah orang yang paling Safira takuti, laki-laki di depan nya ini begitu nekat ia bahkan bisa membunuh seseorang jika membuat nya kesal.

Safira mundur beberapa langkah melihat sekelilingnya nya yang sudah sangat sunyi bahkan satpam di sekolah nya pun sudah pulang sejak tadi.

Keisha menatap nya tajam
" Mau kemana Lo, Lo gak bisa ninggalin gue gitu aja Ra " ucap Keisha penuh penekanan.

" Gue benci sama Lo sha...Lo cuman jadiin gue bahan taruhan bahkan ngejebak gue sama om-om " ucap Safira sembari menyeka air matanya yang jatuh dengan lancang " Lo gak tau gimana hancur nya gue saat itu " teriak Safira " bahkan meski gue tau Lo lakuin itu ke gue. Gue tetep mau denger penjelasan Lo, sampai bokap gue kecelakaan, koma beberapa bulan yang akhirnya membuat dia benci sama gue " tandas Safira.

Keisha menatap santai ke arah Safira, terlihat jelas bahwa tidak ada rasa bersalah di mata laki-laki itu.

Ia mencengkram tangan safira, satu tangan nya lagi mencengkram dagu gadis di depan nya, Safira meringis ketika kuku Keisha menacap di pipi nya.

" selama ada gue hidup Lo gak akan tenang, berani-beraninya Lo kabur keluar negeri selama satu tahun, gue hampir gila nyari Lo dimana-mana, beruntung nya sepupu gue sekolah disini dan cerita tentang Lo yang baru pindah ke sekolah ini, ternyata Lo gak berubah tetep gak tau diri dan murahan " telak Keisha

Bug......satu pukulan tepat mengenai rahang Keisha.

Clay ketua geng ANGKASA itu memukul Keisha hingga tersungkur.

" banci Lo " cibir clay " lancang banget lo masuk ke wilayah Cakra Pratiwi tanpa persetujuan kita " tegas clay menarik krah baju Keisha .

Sang pemegang sabuk kuning dalam bela diri silat itu memukul Keisha habis-habisan.

Meski memang sudah terlatih bela diri Keisha tetap bukan lawan yang mudah untuk di kalahkan, wajah nya terkena beberapa tonjokan dari Keisha karena tidak berhasil menghindar.

Sementara Albi dan farell membawa Safira sedikit menjauh dari clay dan Keisha.

" Lo gak papa kan " tanya albi pada gadis yang meringkuk di depan nya. Safira menggeleng " rel, jaga Safira gue mau nenangin clay, Keisha bisa mati kalau di biarin "

Albi berjalan ke arah clay yang berhasil menghajar Keisha.
"Clay lepasin dia udah sekarat " ucap Albi melihat keadaan Keisha yang memprihatin kan.

Tentang kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang