" maksud lo apa ngedeketin Safira? " sentak Emil, mendorong clay hingga punggung nya membentur tembok.
" Kenapa? Lo takut kalah saing " ucap clay meremehkan " sadar mil! dari pas Lo sama sakira kalian beda agama, jangan mengulang kesalahan yang sama, kalo Lo deketin Safira dan dia jatuh cinta sama Lo, kalian hanya akan saling menyakiti " tegas clay
" Dan ingat gue gak pernah ngerusak hubungan Lo sama sakira, sakira sendiri yang sadar bahwa hubungan kalian gak bisa di paksakan " lanjut clay kemudian bergegas pergi.
Emil diam ucapan clay membuat kepala nya berpikir keras tentang sakira. Gadis yang sangat Emil cintai, bahkan sebelum hubungan mereka membaik sakira lebih dulu meninggal kan dunia ini.
Tapi kali ini Emil benar-benar tidak ingin kehilangan orang yang dia cintai, Emil menyukai Safira sejak pertama kali melihat gadis itu, cara bicara Safira mengingat kan nya pada sakira hal yang makin membuat Emil jatuh hati pada nya.
Namun kenapa harus clay yang menjadi saingan nya, orang yang Emil anggap sebagai penyebab kematian sakira mantan kekasihnya.
****
Hari ini Safira Sudah kembali ke sekolah setelah 3 hari berada di rumah sakit.
" Pagi Ra " sapa sandrina yang berjalan ke arah nya
" Tumben di antar sopir, biasa nya sama Rey " ucap Safira menengok ke arah sopir sandrina yang menjauh.
" Dia Dateng lebih pagi Ra, ngurus MOS buat murid baru, oh iya Lo beneran udah sehat kan " Ragu sandrina
" Udah san, nih Lo gak liat gue udah bisa berdiri tegak "
" Haha iya iya "
Sandrina menarik lengan Safira mengantarkan nya hingga ke depan pintu kelas " Baik-baik ya kalo denger kata-kata yang kurang sopan tutup kuping aja " ucap sandrina
" Iya san, bawel banget, sana balik kelas bentar lagi bel "
" Oke bye, inget jangan dengerin omongan orang " suara sandrina terdengar samar karena gadis itu berbicara sambil berjalan keluar.
Safira yang sudah duduk di tempat nya terpaku ketika sebuah kotak bekal di letakkan di meja nya.
" Buat Lo, makan ya " ucap laki-laki itu sembari mengusap lembut puncak kepala Safira,kemudian kembali ke tempat duduk nya.
Safira menoleh ke belakang melihat clay yang asyik berbincang dengan Albi dan farel seakan-akan dia tidak melakukan hal yang salah, padahal Safira cukup syok dengan apa yang baru saja ia lakukan.
Senyum terbit di wajah gadis itu, karena memang tadi Safira tidak sarapan sengaja menghindari orang tua nya.
Rasa lapar nya membuat Safira membuka bekal pemberian clay, sandwich bertoping keju tertata rapi di dalam nya, dengan note kecil yang bertulis :
di makan ya Queen, maaf gara-gara nolongin gue malah Lo yang masuk rumah sakit
Clay
Safira mengambil sandwich itu Kemudian memakan nya, enak pikir nya, pasti bukan clay yang membuat nya.
" Mau dong " ucap Emil yang baru saja datang dari ruang OSIS
Safira menyodor kan kotak bekal yang masih berisi satu sandwich
" Nih ambil aja " ucap Safira sambil memakan sandwich di tangan nya
" Mau yang itu " tunjuk Emil pada tangan safira
Safira mendelik " udah minta pilih-pilih lagi " gerutu Safira namun tetap saja satu suapan ia berikan pada Emil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita
Teen FictionTentang Safira Ratu Sofya gadis manis keturunan Aceh yang memiliki trauma di masa lalu hingga membuat nya terlihat cuek dan terkesan tak peduli pada sekitar, pertengkaran , pengkhianatan, rasa sakit semua sudah tak asing lagi dalam hidup nya. " L...