Mading

1.2K 142 12
                                    

Safira berjalan memasuki sekolah nya, semua siswa siswi menatap aneh ke arah nya.

Bahkan ada yang menatap nya dengan tatapan jijik, karena merasa di perhatikan Safira melihat diri nya sendiri, tak yang aneh pikir nya. Hingga terdengar beberapa siswa yang mengejek nya.

" Ih gak nyangka banget, muka polos ternyata murahan " sindir siswi yang menatap nya jijik

" Pantes pindah sekolah, ternyata dulu jadi simpenan om-om "

" Ih gak tau malu banget "

" Gue kalo jadi dia mending berhenti sekolah malu-maluin orang tua aja " begitulah ejek-ejekan yang terdengar.

" Awal nya gue iri sama dia karena baru masuk sekolah udah di follow sama clay dan Deket banget sama Emil. nyata nya cewe murahan, haha sumpah gue jijik banget liat dia, gimana ya reaksi most wanted nya kita, pas tau dia cewe murahan "
Ucapan pedas dari siswi itu tak bisa lagi membuat Safira diam saja, ia menarik krah seragam perempuan itu membuat siswa siswi yang awal nya bergunjing jadi terdiam.

" Tau apa Lo tentang gue hah..." Teriak Safira mencengkram lengan nya hingga perempuan itu meringis.

" Safira lepas! " ucap Bu Dewi tegas selaku guru BK di SMA CAKRA PRATIWI " kamu ke ruangan saya sekarang juga ! " tegas Bu Dewi kemudian melenggang pergi.

Safira mengekori Bu Dewi meninggal kan orang-orang yang masih mengejeknya.

" Huuuu...dasar murahan " sorak siswa siswi setelah kepergian Safira.

                             ****

" Kamu tau kenapa saya manggil kamu kesini " tanya bu Dewi sinis

Safira menggeleng, tatapan dingin nya mengarah pada Bu Dewi membuat wanita yang se umuran ibu nya ini mendelik.

Bu Dewi tau Safira bukan tipikal siswi yang suka basa basi, 5 tahun menjadi guru BK membuat nya tau seseorang hanya dari tatapan nya, dan ia sangat tau kapan orang berbohong atau tidak.

Bu Dewi melempar selembar foto di meja membuat Safira terdiam.

" Apa maksud foto ini " to the point Bu Dewi sembari melihat gerak gerik Safira.

" Saya di jebak saat itu, di beri minuman yang membuat saya tidak sadarkan diri " ucap Safira jujur terlihat jelas masih ada ketakutan di mata nya membuat bu Dewi ingin mendengar penjelasan nya lebih rinci.

" Lalu bagaimana keadaan kamu " tanya Bu Dewi hati-hati

Safira menatap guru nya
" Tidak terjadi sesuatu karena Kaka laki-laki saya datang di waktu yang tepat, dan- " ucapan Safira terpotong ketika pintu ruang BK terbuka menampilkan kedua orang tuanya.

" Pa...Bu... silahkan duduk " ucap Bu Dewi

Keheningan tiba-tiba tercipta, Bu Dewi menatap Safira dan kedua orang tua nya

" Apakah kalian mengetahui hal ini " tanya Bu Dewi pada orang tua Safira.

" Maaf Bu itu sudah terjadi satu tahun lalu dan ratu Memang masih belum bisa mengontrol pergaulan nya dulu " ucap syofian.

Ada rasa sesak di hati Safira melihat ayah nya yang masih saja menyalahkan nya.

" Jadi menurut bapa ini karena kesalahan putri bapak " tanya Bu Dewi, melirik Safira yang seperti nya menahan tangis

" Dia memang susah di atur Bu, pembangkang hingga akhirnya terjadi sesuatu yang tidak- "

" Cukup pa..! " teriak Safira, bulir bening menetes dari kedua mata nya " kalo papa gak bisa bela ratu setidak nya berpura-pura sibuk lah seperti biasa nya, tolong mengerti posisi ratu saat ini " ucap Safira lantang.

Tentang kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang