Clay berjalan tergesa-gesa ketika mengetahui Safira sudah tidak berada di tempat duduk nya.
Albi dan farel yang berjalan bersama nya tertinggal jauh karena langkah clay terlalu cepat.
" Lo liat Safira gak " tanya clay pada siswi yang sekelas dengan nya
" Udah pulang duluan clay, kayak nya sih sama sopir nya " ucap siswi itu
" Oh oke " jawab clay
Clay berjalan ke parkiran untuk mengambil motor nya.
Pikiran clay mengarah pada Safira, dimana gadis itu, clay benar-benar khawatir, takut terjadi sesuatu pada Safira.
Cit........suara kampas rem nya terdengar mendecit karena berhenti mendadak.
Clay melihat Safira yang duduk di taman.
" Kok disini? " tanya clay.
" kenapa gak langsung pulang " tanya clay untuk yang kedua kali nya namun Safira tetap diam dengan wajah murung.
" Ra..." Panggil clay lembut.
Berhasil, Safira menoleh ke arah nya dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Clay...bisa pergi gak " ucap Safira pelan namun penuh penekanan.
" Lo masih marah sama gue ? " tanya clay
" Gue udah maafin Lo clay, tapi tolong jangan ganggu gue lagi " tegas Safira
" Beri gue kesempatan kedua Ra, gue mau memperbaiki semua nya "
" Clay....saat gue pengen Lo ada di sisi gue Lo kemana.." air mata Safira menetes.
" Saat gue cuman ngerasa Lo kebahagiaan gue kenapa malah Lo hancurin " teriak Safira.
" gue cape clay...hiks...cape banget....sampai rasa nya gue mau nyerah aja hiks.... " Lirih nya pelan dengan air mata yang bercucuran.
Clay menarik Safira dalam pelukan nya membiarkan gadis itu menangis, meronta, dan memukul dada nya.
" Gue benci Lo clay meski rasa kangen gue lebih besar " ucap Safira lunglai.
Clay terkesiap mendengar pengakuan Safira.
" Gue kangen mama clay......gue kangen pelukan nya saat ada orang yang nyakitin gue, tapi sekarang mama udah gak ada, papa juga udah pergi..... Gue udah gak punya siapa-siapa lagi buat jujur tentang apa yang gue rasain " lanjut Safira sembari menangis sesegukan.
Drrrtt...drrrt...telpon Safira bergetar, namun gadis itu seakan tak peduli dan tetap menangis dalam pelukan clay.
Dengan lembut clay merenggangkan pelukan nya " angkat Ra...mungkin penting " ucap clay karena sedari tadi telpon nya berdering.
Safira menurut, kemudian mengambil hp di saku nya.
" Hallo..." Ucap Safira serak.
" Iya dengan saya sendiri " jawab nya pada suara di seberang sana.
Mata Safira membulat ketika mendengar apa yang di ucap kan orang yang baru saja menelpon nya.
" Kenapa Ra " tanya clay ketika melihat Safira lagi-lagi menangis.
" Gue harus ke rumah sakit sekarang " racau nya pada diri sendiri.
Safira bergegas pergi tanpa mempedulikan tawaran clay yang ingin mengantar nya.
****
Safira berjalan gontai di Selasar rumah sakit, dengan perasaan campur aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita
Teen FictionTentang Safira Ratu Sofya gadis manis keturunan Aceh yang memiliki trauma di masa lalu hingga membuat nya terlihat cuek dan terkesan tak peduli pada sekitar, pertengkaran , pengkhianatan, rasa sakit semua sudah tak asing lagi dalam hidup nya. " L...