cemburu

1.2K 145 19
                                    

    Terima kasih sudah memberi rasa   tanpa mau bertanggung jawab
                     _safira ratu syofia_

   Safira tau memiliki perasaan pada clay adalah pilihan yang salah, namun tanpa ia sadari perhatian-perhatian yang di berikan clay membuat perasaan nya makin hari makin berkembang.

Tak terasa kini Safira sudah memasuki kelas 12 banyak kenangan dan pelajaran yang ia dapat dari sekolah ini rasa nya menyenangkan ketika clay hadir di kehidupan nya namun terkadang rasa sesak juga hadir ketika Safira merasa clay belum mencintai nya.

Safira mengalihkan pandangannya pada clay yang kini sudah bertengger di depan rumah nya.

" Kok jemput gak bilang-bilang? " Tanya Safira

" Tadi gue nganterin Ade, karena searah sama rumah Lo, jadi sekalian aja " ucap clay

" Gue udah ada janji sama Emil " sewot Safira, membuat clay terkikik

" Lo gak tau hari ini penerimaan murid baru, Emil pasti udah berangkat lebih pagi " sahut clay.

Safira mendengus, kemudian mengambil hp nya untuk menelpon Emil.

" Lo dimana ? " cerocos Safira ketika telpon tersambung

" Ih kok gue di tinggalin "

" Iya iya...gue di lupain gitu aja "

" Iya mil gak pa-pa " ucap Safira kemudian memutuskan sambungan telpon.

" Bener kan yang gue bilang " sindir clay membuat Safira cemberut.

" yaudah masuk buruan cemberut Mulu " ucap clay sembari menuntun Safira masuk ke mobil nya

" Gemesin banget sih " clay mencubit hidung Safira " jangan cemberut lagi ya, kan udah ada pacar nya yang jemput " lanjut clay membuat senyum Safira mengembang dengan sempurna, jangan salahkan Safira jika jatuh cinta pada laki-laki ini, perlakuan nya sendiri yang membuat Safira merasa di istimewa kan.

                            ****

" Nih di makan ya, kali ini harus, soal nya ini beda dari yang kemaren, o iya bagi sama sandrina " ucap clay membuat senyum Safira menghilang meski sudah hampir 5 bulan mereka berpacaran clay masih memberikan perhatian untuk sandrina.

Entahlah Safira bingung clay menyukai atau sahabatnya.

" Oke " ucap Safira seada nya.

" Semangat pacar " bisik clay sembari memegang wajah Safira membuat senyum terbit di lengkungan bibir gadis itu, sejenak Safira melupakan pikiran negatif nya.

" gini dong, cantik banget pacar gue " goda clay.

Bukkk..Safira menabok bahu clay.

" Apa an sih " omel Safira " nye- " ucapan Safira terhenti ketika langkah sandrina memasuki kelas nya.

" Lo kenapa san " panik Safira ketika melihat sahabat menangis sesegukan, sandrina langsung berhambur di pelukan Safira.

" Gu-...e putus sama Rey " lirih sandrina.

" Kok bisa " kaget Safira, sandrina hanya diam dan kembali menangis.

" tenangin diri Lo dulu ya " Safira membawa sandrina ke tempat duduk nya, mengusap pelan bahu sandrina.

" Nih minum dulu san " ucap clay yang berjongkok di samping meja mereka.

Safira menatap clay terlihat jelas bahwa laki-laki itu sangat mengkhawatir kan sandrina.

" Iya san minum dulu biar Lo tenang "
Ucap Safira tak ingin berfikir hal macam-macam, sekarang keadaan sandrina jauh lebih penting pikir Safira.

Tentang kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang