33

2.7K 181 48
                                    

Aku dabel up hehe :)
2500++
Part terpanjang sekaligus part terakhir. Enjoy

The good ended happily, and the bad unhappily. That is what Fiction means.
______________________________________

Jam 2 pagi Bagas dateng ke rumah Jino. Sendiri datengnya ga sama Gladis ga sama Adelio. Langsung ikut nibrung bareng Ray, Jino ma yang lain.

Si Fani sama Alesa ga ikut nimbrung. Tadi Ray sama Jino maksa mereka berdua buat tidur, kasihan liat perempuan ikut begadang, ga baik. Apalagi mereka tau banget kondisi hati Fani, lagi ga baik baik aja yang ada malah tar jadi sakit, Si Alesa juga dia kan lagi hamil. Biar ini jadi urusan para lelaki.

Dan sekarang yang lagi dibingungin sama 5 cowo cowo ganteng itu gimana caranya tau dimana posisi Rasyel sama Abel. GPS di hp Abel mati ditambah hp Rasyel sama Abel juga ga aktif. Tadi udah berkali kali Rafa teleponin tapi nihil.

"Disekitar jalan rumah lo itu ada cctv ga?" Bagas.

"Ga da. Pak RT kurang dana kali." Ray.

"Yee lo mah. Trus gimana ini? Gue ga bisa lacak kalo kek gini." Bagas.

"Kira-kira Wening sekongkol ga sama Hendrawan?" Jino.

"Ya ga lah Om. Galang sih yakin engga. Soalnya Hendrawan mungkin sekarang lagi nangis nangis di dalam penjara." Galang.

"Ya kan bisa aja, cara bermain mereka sama." Jino.

"Dah lah kok malah jadi bahas Hendrawan." Ray.

"Iya ni-"

"Yah, Yah... " Rafa nepuk nepuk pelan lengan Ray, matanya dia fokus terus ke hp. Dari tadi Rafa emang ga ikutan bicara, dia nunduk fokus ke hp terus karena tadi Rafa dapet notif di hpnya itu ada pesan dari email. Kayaknya Rafa dapet petunjuk.

"Kenapa?"

"Ni Rafa dapet pesan dari email. Gini... puncak dari awan hitam, mari bersenang senang, awan hitam membawamu ke air mengalir di selatan. Selamatkan 2 peri cantikmu. Go alone! Yah... Ih so puitis banget." Rafa.

"Puitis puitis gitu itu petunjuk gantenggg.." Ray.

"Puncak dari awan hitam, awan hitam kan punya sangkut paut sama jahat gitu kejahatan lah berarti ini puncak dari kejahatannya dia mungkin. Fiks sih ini Wening, bener kan apa kata gue." Jino.

"Air mengalir di selatan.. Mana tu? Eh iya dari rumah Ray ke selatan agak jauh dikit kan ada sungai yang gelap karena banyak bambu itu. Ada rumah kecil atau apa disitu ga sih?" Bagas.

"Ada Om. Galang pas SMP pernah kesitu, ga tau sekarang masih ada ngga, kayaknya masih deh." Galang.

"Selamatkan 2 peri cantik ya si Rasyel sama Abel kan Yah?" Rafa.

"Iya."

"Berarti Rasyel sama Abel sekarang ada disana. Ayok kita kesana." Rafa.

"Bentar dulu ganteng.. Susun rencana dulu." Ray.

"Gini aja, Ray sama Galang urus mengurus polisi. Gue sama Jino biasa jadi bayang bayangnya Rafa ea. Kan di pesan tertera go alone, aduh sok inggris banget. Jadi nanti Rafa pergi sendiri tapi tenang kita kita ada selalu dibelakang Rafa." Bagas.

"Fa.. Inget kalo misal Wening ngancem mo ini ituin Rasyel sama Abel lo ga usah ambil pikiran. Iya iyain aja. Nanti kalo misal kita rasa kondisi dah ga aman nanti kita masuk. Oke? Atau lo panggil aja yang keras." Galang.

"Oke."

"Rafa jan takut ya, Ayah selalu sama Rafa. Biarin omongan Wening yang kata mau bikin Rafa mati dan sebagainya anggap kentut lewat aja." Ray.

RAFA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang