Segala sesuatu berlalu dalam hidup, orang jatuh cinta, berpisah, jatuh cinta lagi, dan berpisah lagi, kamu mendapatkan beberapanya dan kamu kehilangan sebagiannya, dan siklus itupun terus berlanjut, dalam proses itu, kita dapat saling memberi & menerima hal-hal yang tidak dapat ditunjukkan dunia kepada mereka~~Kim Namjoon.
______________________________________
Trio gesrek lagi pada kumpul di sebuah cafe. Trio gesrek yang dimaksud itu Ray, Jino ama Bagas. Jarang juga mereka kumpul bertiga gini, dulu kan tiap hari tiap minggu ketemu.
Ini kumpul juga karena salah satu dari mereka lagi pengin curhat, emang kumpulan cewek cewek doang yang bisa curhat, ni cowok cowok juga gak mau kalah.
Si ray pengin ngobrolin masalahnya ke temen temennya itu, dia pikir pikir ga enak juga mendem masalah sendiri toh siapa tau kalo diomongin bareng bareng bisa ketemu jalan keluarnya.
Jino sama bagas mah welcome welcome aja, temannya lagi gak baik baik aja harus bisa bantu, selesain bareng bareng. Bagi mereka tuh kayak masalah ray ya masalah mereka juga, bukan maksud ikut campur atau gimana hanya ingin mengurangi beban siapa tau dengan ide dari salah satu mereka bisa memecahkan masalah , karena ray juga udah percaya banget sama teman temannya itu.
"Kenapa hey? Kusut bat muka lo?" jino.
"gue mo berbagi masalah nii.."
"Berbagi duit aja sini." bagas.
"Serius gas, dasar gas elpiji! Dah diem syutt.. Babang ray ganteng lagi ga sumringah nih." jino.
"Hubungan gue sama rafa lagi ga baik, dia dah tau masa lalunya, dia kecewa sama gue, marah, benci mungkin sampai sampai dia ga manggil gue ayah lagi. Dia berlaga seolah olah dia orang asing yang ditampung dirumah gue. Dan dia sekarang pergi dari rumah, gue ga tau dia kemana." ray.
"APA?!!"
"RAFA PERGI?!"
"Diem dodol!! Mulut kuda nil dasar! Diem!" ray terkejut juga saat teman temannya ini berteriak dan alhasil semua mata jadi tertuju pada mereka.
"Hah serius lo? Ga bercanda kan?" bagas.
"Buat apa gue bercanda."
"ya kan biasanya kita tuh ga pernah serius." jino.
"Sekarang gue minta tolong ma kalian.. Ini gimana woy.. Gue pusing sendiri mikirinnya, gue capek pura pura bahagia didepan abel. Lo semua tau kan abel sesayang apa sama rafa, gue susah payah bikin abel seneng lagi, ya syukurlah pelan pelan abel bisa ketawa lagi. Tapi gue? Luar aja ketawa tapi didalam gue hampa, bego, tolol."
"Ya lo emang bego, tolol." kata jino dengan santainya.
"Maksud lo?" ray.
"Ga da maksud apa apa, lo kan dari dulu emang bego, tolol."
"Gas.. Tolong lah angkut jino gih, masukin tong sampah!" ray.
PUK
"Dasar jinosaurus! Diem napa sih!" bagas menimpuk kepala jino dengan laptopnya yang dia bawa. Mamposs noh.
"Ashh goblok! Sakit o'on!" jino.
"Eleh, pelan juga."
"Pelan kata lo. Kek kejatuhan meteor ini."
"Gue ga ada waktu buat dengerin bacotan kalian. 15 menit lagi gue pergi. Dengerin gue yang serius coba." ray jengah sendiri, kadang emang tingkah mereka bikin mood tapi kadang ya gini, ga bisa sesuain sama kondisi.
"Menurut kalian gue mesti gimana?" ray.
"Ini kan baru kemaren kemaren ya, jadi udah diemin dulu, jangan lo ajak ketemuan, jangan lo ajak buat ngomongin masalah bareng dia dulu, dia butuh ketenangan. Nah sementara ini mungkin kita cari keberadaan dia dulu." bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFA [END]
Acak"Saya ngga peduli mau sesayang apa anda sama saya, intinya saya kecewa!" Dunia bagi Rafa seakan terbalik begitu saja. Hidupnya yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Satu masalahnya, kenapa seseorang tidak jujur, tidak mau berkata yang sebenarnya...