19

1.8K 147 45
                                    

Jarak bersifat sementara, tetapi cinta kita bersifat permanen.

______________________________________

Rafa tersungkur ke depan, wajahnya yang hampir berciuman dengan aspal jalan dan tangannya memegangi pundaknya yang dipukul cukup keras, membuatnya meringis kesakitan.

Rafa tidak tau kenapa dia diserang seperti ini? Rafa tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang yang menyerang Rafa, karena orang itu memakai pakaian yang cukup tertutup dan ditambah gang ini yang kurang pencahayaan bisa dibilang gelap.

Rafa bangkit, masih dengan tangannya yang memegangi pundaknya.

"Lo siapa? Main pukul gue hah?!"

Bukannya menjawab orang itu malah memukul keras perut Rafa sampai Rafa terbatuk dan mengeluarkan sedikit darah.

"BANGSAT! uhukk uhhuk!"

"Darah?"

Kedua tangan Rafa sudah mengepal kuat, siap untuk membalas pukulan orang itu. Walaupun pundak dan perutnya terasa sakit, tapi Rafa tidak mungkin diam saja. Diserang dengan alasan yang tidak jelas, cih.

Rafa berlari lalu memukul keras rahang orang itu.

BUGHHH!!

"S siapa lo anjng?!! Ashh." Rafa meringis sambil memegangi perutnya yang terasa sakit. Dan jangan lupa pundaknya yang  juga masih sakit sampai tangan Rafa seperti sudah tidak punya tenaga untuk memukul lagi.

"Tidak perlu tau siapa saya, dan ini dua pukulan terakhir dari saya!!"

BUGHHH!!

BUGHHH!!

Rafa sudah tidak bisa menopang dirinya lagi, dia terkapar tak berdaya di jalan. Pundaknya yang dipukul keras, perutnya yang dipukul sampai terbatuk dan mengeluarkan darah, dan terakhir dua pukulan bergantian di rahang kiri dan rahang kanan.

Pandangan Rafa mulai kabur dan dapat Rafa liat dengan samar kalau orang itu berlari pergi. Rafa ingin berteriak minta tolong tapi untuk berbicara saja susah.

"S suara itu.. "

Dan tiba tiba

"RAFA!!"

Saat Rafa sudah sangat tidak berdaya, ada seseorang yang datang, Rafa bisa melihat sedikit wajahnya walaupun tidak jelas dan Rafa tau yang datang itu Ray.

"Rafa! Hey rafa kamu kenapa? Ayah antar kamu ayo." Ray mengangkat tubuh Rafa pelan pelan.

Sebenarnya Rafa ingin berontak saat Ray membantu Rafa berdiri, Rafa ingin menolak pertolongan dari Ray tapi mulut dan tubuhnya sekarang sedang tidak bisa diajak kerja sama. Seluruh badannya lemas dan sakit.

"L lep... "

Belum selesai berbicara, mata Rafa sudah tertutup ditambah badannya yang ambruk untung dengan sigap Ray rengkuh.

Ray menggendong Rafa dan masuk ke dalam mobil bagaimanapun juga Rafa bagi dia itu tetap Rafa kecilnya dulu.














Ray membaringkan Rafa di kasur. Bagaimana Ray bisa tau PIN apartnya Galang ? Karena sebelumnya Ray tanya ke Rasyel, Ray juga menceritakan kalo Rafa sekarang lagi ga baik baik aja tapi Ray gak bolehin Rasyel datang malam malam begini, Ray minta Rasyel datang besok pagi aja. Lagian juga misal dibolehin datang malam malam mau bagaimana? Kamar Rasyel juga dikunci oleh Wening.

Ray mengambil air didapur setelah itu dia dengan telaten mengopres luka luka lebam Rafa.

"Kamu kenapa bisa begini? Siapa yang bikin kamu seperti ini?"

RAFA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang