Jika menunggu itu menyenangkan maka itulah cinta.
______________________________________
Hari senin, Rafa udah mulai masuk sekolah lagi dan hari ini dia mau jemput Rasyel. Biasa Rafa menunggu didepan gang, sebenarnya Rafa berani berani aja kalau jemput langsung depan rumah, tapi Rafa ga mau Wening curiga atau apa tentang Rasyel yang udah ngasih tau semuanya ke Rafa. Ganteng doang jemput cewek depan gang xixixixi.
"Hai.. " Rasyel.
"Naik."
Rasyel dalam hati berdecih sendiri, Rafa terlalu irit bicara bahkan sapaannya tidak dibalas.
Sampai disekolah
Rafa memakirkan motornya, dan seketika membuka helmnya semua mata tertuju pada Rafa. Bukan karena Rafa berangkat bareng sama Rasyel, itu mah udah biasa karena mereka semua tau kalo Rafa sama Rasyel temenan lengket banget. Yang bikin mata mereka semua natap Rafa itu karena Rafa yang udah beberapa hari ga masuk tiba tiba masuk dengan penampilan yang berbeda, yang biasanya senyum selalu merekah dibibirnya sekarang cuma tatapan datar dan aura dingin yang dapat mereka semua rasakan.
"Eh itu Rafa, dia masuk sekolah lagi?"
"Dia kemana aja ga sekolah?"
"Kesambet kali, kok beda banget gitu sih."
"Mukanya keliatan cuek bebek banget, tapi tetep ganteng kok."
"Lah kok makin keren sihh.. "
Rasyel jengah sendiri mendengar mereka semua yang mengoceh tidak jelas. Dan Rafa hanya diam menatap mereka semua satu persatu.
"Ayok cepet masuk kelas, mata mereka pen gue colok rasanya. Bukan mata aja mulutnya juga pen gue sumpel batu." Rasyel menarik tangan Rafa untuk segera masuk ke kelas.
Di kelas
Rafa dengan gayanya yang cuek itu duduk ditempatnya disusul sama Rasyel. Dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun untuk sekedar menyapa temannya.
"Paketu heiii kemana aja lo?" Edo yang termasuk cowok cerewet langsung nyamperin Rafa.
"Iya nih,, kemana aja lo Fa?" Angga.
"Rafa lo kesambet ato gimana? Diem diem bae?" Vivi.
"Ih Rafa kenapa tuh, aneh banget."
"Kok Rafa beda yah, ga kayak dulu lagi."
"Fa halooo lo ketempelan jin apa nih?"
BRAKK!!
Semua terlonjak kaget termasuk Rasyel, Rafa dengan kerasnya menggebrak meja sampai tangan Rasyel yang ada diatas meja sampai bergetar.
"Kalian bisa diem ga?!! Bacot amat!!" Rafa menatap tajam temen sekelasnya itu yang sukses bikin semua takut akan tatapan Rafa.
"Emmm men temen Rafanya jangan diganggu dulu ya, udah mending pada diem aja." Rasyel.
Semua temannya mengangguk kecil masih terkejut akan perubahan sikap Rafa.Tringgg
TringggBel masuk berbunyi, semua teman kelas Rafa pada siap siap keluar mau upacara, tapi belum sempat keluar kelas Pak Dew datang jadilah semua duduk kembali ketempatnya.
"Loh bapak kita yang ganteng kok masuk? Ga upacara Pak?" Angga.
"Kalian gak liat itu di luar hujan?" Pak Dew.
Lah iya mereka baru sadar kalo diluar lagi hujan, saking sibuknya sama Rafa jadi ga sadar kalo diluar hujan.
"Ah dari kapan hujan?" Edo.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFA [END]
Random"Saya ngga peduli mau sesayang apa anda sama saya, intinya saya kecewa!" Dunia bagi Rafa seakan terbalik begitu saja. Hidupnya yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Satu masalahnya, kenapa seseorang tidak jujur, tidak mau berkata yang sebenarnya...