Bab 16

4.5K 198 4
                                    

Typo Berhati-hati!


Happy Reading

"Gua cape anjing nanya ke nyokap sama bokap gua tapi respond nya mereka kek gitu bangsatttt!" teriak Steve

"G-g-gua cuman butuh adek gua bajingan" ucap Sarkas tapi melembut di nada adik kesayangan nya itu.

Iya memang Steve tak tau menahu soal adiknya yang sudah ditemui dalam masa pengecekan benar ketidakbenaran dari seorang Chole Garce Mlitz adalah adik biologisnya.

"Gua tau tapi gua ga ngerasain Dam apa yang lo dan keluarga lo rasain tapi please u dont stupid to do it did Dam, lo mabok , emosian dan lagi lo dikit-dikit haus rasa ngebunuh orang" ucap Zofa pelan karena ia tau hati milik Adam adalah hati yang bukan sesuatu miliknya.

"Tapi lo tau kan pasti adik lo bakal kecewa liat abang nya kayak gini, pemabok dan lagi pembunuh yang Beneran mendarah itu adalah lo Adam!" ucap Tegas Zofa sekali lagi

"Gua membunuh karena itu gua bisa lebih tenang, lo paham engga HAH!" teriak Steve di akhir kalimat nya meneriaki nama meleburkan gerah

"Balik bangsat lo udah 6 jam mabok dan sekarang apa? Masih belum puas? Emang ye " ucap Kasha kesal

"Lo semua engga cape ngomong mulu?" tanya melantur Adam

Percayalah Adam tidak benar benar mabok dia hanya malas mendengar ocehan sahabat nya itu karena akan lama dan menguras waktu mereka saja,Bukan?!

"Fine, we are going on dude!" ucap Adera

"Yaudah pintu keluar di sebelah sana" jawab Steve dengan telunjuk mengarah ke kiri dimana letak pintu utama keluar berada.

"Emang ye, tau deh lo mah kadang" ucap Kasha sambil keluar membawa teman satunya Zofa ke luar dan meninggalkan sejawat nya yang kurang lebih dengan Steve , Adera atau di sapa Dera.

"Gua ga begitu paham apa yang lo rasain Dam, tapi bisa gak lo konsis sama prinsip hidup lo di awal ketemu kita semua, lo bilang kan lo gak akan mau buat princess kesayangan lo kecewa sama tingkah lo yang kayak sekarang, ayolah gua emang goblog anjing tapi gua ga secetek itu pikirannya buat kayak lo yang mabuk mulu. " ucap panjang lebar Adera

"Gua butuh sendiri Der" jawab Steve

"Yaudah kalo gitu gua cabut, biar lo yang dingin asal engga lo kek bajingan gini mabok dan lagi parah lo sewa jalang bangsat" ucap Adera kembali menohok Steve yang meneguk Wine beraroma pekat itu

"Pulang njing, lama beud lu!" teriak Kasha dari pintu utama memanggil Adera yang masih diam terduduk di sofa hitam milik Steve

"Iya bangsat!" jawab kesal Adera saat ia ingin berbicara kembali dengan Steve

"Gua cabut Dam" ucap terakhir Adera
Dijawab anggukan oleh Steve dan mengarah ke luar jendela mata hijau pekat dengan sempurna melihat bidik cahaya di luar sana dengan diam merenung menanggapi ucapan Sahabatnya Adera tadi

"Huh,sayang kamu dimana. Please pulang sayang, kembali ke Aa, Aa rindu kamu.. Hiks...hikss..hikss..." lirihan terdengar samar di ruang bernuansa abu-abu dan hitam itu pun meredam dengan anakan sungai mengalir deras di mata hijau tua itu.

Iya Steve Sangat lemah dengan keadaan apabila menyangkut adik kecil kesayangan nya, entah mengapa hatinya begitu merindukan secara tiba-tiba padahal ia selalu menyibukkan diri dengan kerja dan bekerja untuk melupakan kenangan kecil di rekam oleh sistem otak milik nya seolah terkesan manis dan terekam apik di sana

Ucapan tenang dari Adera memang benar, seaakan tak logis Steve melakukan itu semua untuk melupakan rasa rindunya dengan adik kecilnya, semakin dalam rasa sayang nya kepada adik nya itu pun mendera dalam dirinya.

Menyewa para jalang dan lagi mabuk walaupun ia menggunakan pengaman serta alat kesehatan yang senantiasa setelah itu mengecek keadaan sex nya dan rutinistas nya ini tapi apa mungkin kemana jalan logis ia kehilangan adik nya lalu menyewa para jalang kelas kakap itu, bukan main-main ia memang menyewa jalang yang higen walaupun entah bagaiman kondusif atau tidak nya, katakan apa ada jalang higenis?

🍍

Kembali ke dua pasang anak manusia Samuel dan Chole yang sudah tiba di rumah sakit milik Moralez yang sangat mewah di salah satu kawasan Yogyakarta mengadah lewasa dan begitu mewah menguar sudah.

"Sayang yuk masuk ke dalam kita test
D

NA kamu ya sayang" ucap wanita paruh baya itu  Alesya istri Darrel

Anggukan kepala dengan pelan adalah jawaban yang di dapat dari Alesya ada sedikit hentakan yang cukup membuat hatinya mencelos kala anaknya hanya merespon ucapan dan jawaban atas yang sudah sudah tapi tak apa sedikit lagi hasil DNA akan membuktikan bahwa Chole adalah anak nya dan Darrel sebagai pemberi benihnya.

Mereka semua masuk ke dalam rumah sakit yang terletak di tepian kota diikuti dengan kurang lebih 15 para bodyguard yang senantiasa mengikuti tuan besar mereka.

Pakaian hitam dan juga tatapan mata serta wajah datar menjadi ciri khas dari bodyguard ini.

Langkah demi langkah terlewati dan juga membuat Chole keringat dingin ia sebenarnya tak ingin sampai ada yang membawanya dan meninggalkan Panti ia tak mau. Tapi lihatlah sekarang ia di hadapkan oleh pilihan dan pristiwa aneh serta membingungkan baginya dan dirinya yang belum terpikirkan untuk di adopsi secepat ini.

"Sayang,kamu jangan gugup, Ok ada aku cinta jangan takut ya sayang" ucap Samuel dengan mata yang tulus terpancar dari mata hitam segelap malam nya itu namun tunggu adakala dimana Darrel melihat aksi dan tingkah anak sahabat nya ini sekeligus sahabat anak nya yang begitu dekat bahkan sangat dekat

"Aku takut Sam" lirih Chole menunduk ke arah sepatu converse hitam putih yang biasa ia kenakan

Deg

Desiran aneh ketika melihat adanya raut ketakutan dan kesedihan Dari mata itu membuat ia tak mau berlama lama dengan keadaan yang membuat hati Samuel mendobrak asmaradana nya

"Permisi Tuan, saya Arfada saya yang akan melihat dan mengechek keadaan nona tuan" ucap tegas dan jelas Dokter Arfada , dokter yang sudah lama mengabdi pada keluarga Moralez sekaligus Dokter keluarga Moralez

"Sayang yuk ke dalem kita lihat ya" ucap Alesya yang sedari tadi sedih ingin memegang dan memeluk anak gadisnya yang hilang itu tapi surut kala tau ada ketakutan di mata indah anak nya

"Iya" jawab Chole

"Mari" ucap Dokter Arfada

Mereka semua masuk dengan harap harap cemas karena setelah ini pembuktian besar kala terjadi antara mereka semua dan kebenaran terkuak dengan apik nya

Chole berbaring di brankar dengan harapan yang juga sama takut dan ingin paham dengan keadaan

Dokter Arfada adalah dokter muda wanita jangan salah paham sauudaraku, tidak mungkin dengan mudah pria ya, Darrel masih sama dan bahkan kadar Posesifnya bukan hanya kepada istri nya tapi juga anak nya yang ia yakini demikian

Setelah Chole berbaring di brankar mengecek keadaan Chole dan Dokter Arfada membawa hasil pemeriksaan ke lab untuk di periksa lebih lanjut maka jawaban setelah ini adalah kepastian atas semua ucapan.

-sekian-

I am going to see I am updating twice a month, sorry, my friend is busy lighting candles in my parents' hopes, so it is rare to keep updating.  love you guys.

Vote dan komen bunda jangan lupa!!!!!!

Mr.PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang