"kamu tau gak kenapa aku rela nunggu kamu selama ini? kamu tau gak aku bisa bertahan disini tanpa aku harus sekedar duduk bentar aja. aku sama sekali gak mikir itu soalnya yang aku pikirin itu cuman kamu Le. kamu gak tau perjuangan aku bisa sampe disini, bisa musnahin semua masalah yang nantinya bakalan ganggu hubungan aku sama kamu!" ujar Samuel pelan namun matanya tersirat rasa kecewa.
"jangan playing victim Sam, aku tau ini semua rencana kamu. ini semua skenario kamu. ini semua alur yang kamu buat seolah-olah kamu itu bagian dari yang seutuhnya dari kamu tapai kamu tau gak sih ada perasaan yang sebelumnya kamu cap sebagai hak milik kamu! kamu sendiri yang minta perasaan itu buat kamu seutuhnya tapi aku dengan bodohnya malah milih buat percaya sama ucapan bodoh yang gak sama sekali masuk akal,"
"—kamu tau aku dengan bodohnya nerima kamu tanpa ba-bi-bu lagi dan sekarang kamu tau gak sih seharusnya gimana aku sekarang?" tanya Chole menatap wajah Samuel tegas.
gurat disana adalah gurat kemarahan dengan wajah yang tetap fokus dihadapannya adalah Samuel yang sama sekali gak berubah walaupun dengan begitu tampak jelas ada kekesalan sekaligus kekecewaan di wajah datar milik Samuel yang ditatap demikian oleh gadisnya. tampaknya jelas sekali kemarahan tercurah disana dengan itu apakah boleh ia marah dan berteriak saat ini juga melihat bagaimana lelucon nya sang gadis didepan sana menatapnya bak singa betina marah.
Samuel menyunggingkan senyum nya dengan singkat, "sayang, udah ya jangan marah-marah lagi. kamu udah gak sayang sama aku? marah-marah gitu melulu".
"Kamu masih bisa ngomong kayak gitu? Disaat semuanya udah serunyam ini?" Tanya nya tak habis pikir.
"kalau kamu gak juga selesai sama masa lalu kamu mendingan gak usah coba-coba bangun hubungan baru sama perempuan lain, apalagi sampe ngorbanin perasaan orang lain tanpa mikir perasaan orang itu sendiri. jahat banget sumpah, dimana sih akal sehat kamu hah?!" ucap Chole keras.
"Chole Graze Moralez!!!" teriakan itu meneriakkan nama Chole dengan keras dan gamblang dengan begitu kentara sekali wajahnya menyiratkan emosi membakar.
"Sejauh ini bagaimana? yang kamu tau semua soal kesalahan aku aja Le. yang kamu itu cuman tentang kepedihan kamu doang! kamu gak tau aku seberusaha mau kamu tetep buat aku, berusaha supaya kamu tetep jadi milik aku. yang kamu tau cuman tentang gimana kamu. kamu. kamu aja! aku berusaha Le, aku berusaha, karna aku cinta sama kamu, karna aku sayang sama kamu itu kenapa sampe akhirnya disini aku tetep berusaha keras mau dan tetep jadiin kamu milik aku" ungkap Samuel dengan wajah yang sudah basah bukan karna air hujan tapi juga air mata.
air mata?
benar air mata, semua nya adalah air mata hanya ada air mata tak ada yang lebih dari itu, semua ini tentang air mata saja. benar saja tak ada ungkapan yang lebih indah bukan dari air mata seorang pria yang menangis didepan sang kekasih yakni gadis nya itu sendiri. wajah nya basah dengan air mata itu benar adanya bukan hanya karna air hujan yang jatuh ke bumi namun juga air mata itu turun membanjiri pipi chubby milik Samuel. keterlaluan mana lagi yang perlu aku tahani dengan sangat-sangat mudah dipahami. memahami tanpa perlu mengetahui dengan jelas apa aja yang menjadi masalah yang cukup konkrit dan pelik menjadi bagian dari yang seutuhnya.
"cukup. aku tau dari semua orang kamu sama aku punya hubungan cuman buat lupain masa lalu kamu. Samuel kamu terlalu retorika tau gak. kamu tau gak sih kalo seandainya kamu terus-terusan seolah nyalahin mereka masalah ini tuh gak akan pernah selesai Samuel! kamu cuman lari dari masalah kamu, kenapa kamu gak selesein dulu masalah kamu sama perempuan-perempuan kamu sebelum aku?".
bagai tertohok dengan mentah sosok pria kekar itu dengan sangat mudahnya tersungkur diatas aspal yang basah dengan guyuran air hujan yang membasahi nya, dengan begitu sudahkan dikatakan kalau disini Chole yang bersalah atas pembelaannya untuk dirinya sendiri? hei, bahkan pria itu dengan diam membisu yang tak disangka dan tak berkutik berbicara dengan gamblang kembali bersuara bagaikan lipas yang di pukul dengan sabilah pisau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Possessive
Teen Fiction" Aku Samuel Arka Bristen tidak akan pernah melepaskan mu Chole Grace Mlitz ! " Tegas nya " Sekalipun itu Takdir? " Tanya Chole " Aku akan pergi bersama takdir jika itu menyangkut dengan mu sayang , aku akan menentang takdir itu apabila kamu di bawa...