Bab 47

1.3K 62 3
                                    

Typo berhati-hati!!!!

Happy Reading

Pikiran-pikiran itu melalang buana entah menuju nebula yang ke berapa masih harus menghidupi hidup yang bagaimana semula disusun kini berubah.

Chole tidak pernah sekalipun terkira dikepala nya dan terpintas akan mendapatkan perwujudan doa dari segala bait sisipan riuh isi hati kepada doa miliknya hingga saat dimana ia menginjak umur hampir genap 20 tahun ia dipertemukan dan bertemu dengan orang tua sekaligus keluarga nya.

Diakui dirinya memang tak mudah beradaptasi ditambah raganya sedikit tekejut dengan kehidupan nya yang baru saat ini.

Hidup bergelimpangan harta keluarga dan juga orangtua, sesuatu yang sulit diperidiksi yang biasanya menjadi beban keluarga justru menjadi anak emas dikeluarga.

Tak menunggu waktu lama ia langsung bisa menjadi pewaris putri tunggal kaya raya kehidupan nya akan dipoles oleh percikan dan sentuhan lembaran uang-uang dengan angka yang tak ada habisnya.

Tapi saat ini ia juga memikirkan bagaimana bisa melepaskan diri dari kukungan kekar sangkar emas tanpa vertilasi yang engap dengan bau wangi uang yang bertebar.

Saat ini si cantik dengan rambut sebahu nya berada didalam satu atap mobil bersama kekasih belangsak nya yang sayang nya juga kaya dan jangan lupa dengan paras yang good looking nya mampu memikat kaum hawa dan menjerat komando keadilan untuk dirinya yang saat ini menjabat sebagai pengisi hati pangeran berkuda dengan bulu domba nya itu. “kamu mikirin apa sayang? Kamu dari tadi juga diem mulu” Tanya Samuel yang sesekali melirik ke arah kiri yang mendapati sang pujaan hati.

Sedari tadi saat di parkiran kampus ia sudah bertanya namun hanya segelintir senyum yang menjawabnya.

Chole sebenarnya sudah menjawab dengan senyum manis yang ia miliki namun tetap si keras kepala ini rupanya tak puas maka kembali lagi bertanya serta nada yang bersahabat sekaligus gundah khawatir karena dirinya hanya diam.

Dirinya memang akan diam jika tak ada yang mengajak nya berdialog, sungguh tokoh yang dibuat sangatlah introvert. “gatau pengen aja gitu ngelamun sambil mikirin tagihan listrik sama iuran air dirumah” jawab asal Chole sambil mengambil permen karet di saku tas nya.

Kebingungan dan hening kian mendatangi atas jawaban asal gadis yang sedang asyik menikmati manis nya permen berkali-kali kunyah itu “—mau ngga?” tawar nya

Gelengan kepala dan usapan lembut terhampir kepada si penawar tadi, respon yang tak terduga rupanya dari sang empu hanya diam—lebih tepatnya terdiam dengan bentuk sentuhan seperti itu, tampak sederhana tapi tidak dengan jantung nya yang mulai memompa dengan cepat disetiap perdetiknya. “buat kamu aja. Kamu suka sama permen karet?” Tanya nya kembali

“aku bahkan ngga tau hal kecil kek gitu—ya walaupun garis besar dari kamu aku yakinin sih semuanya udah aku tau,—tapi ngga dengan ini” tunjuk Samuel kearah setumpuk lapisan permen karet rasa mint; mungkin.

Chole masih dengan mode diam nya tapi otaknya tetap bekerja dengan normal hanya jantungnya yang kurang dominan sisanya baik.

Menghela nafas sejenak dan kembali bersuara “kamu nguntit aku? Aku juga baru inget waktu makan dikantor kamu itu, —kamu tau makanan kesukaan aku right? Keren haha” tawa sumbang menutupi nya.

Mr.PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang