Bab 48

1.1K 57 7
                                    

Typo berhati-hati!



Happy Reading

T

unggang gunung malam menyerbu bumi serta alunan kicau burung gereja bergerak kesana kemari dan membunyikan tiap masa nya. Tak terasa pula waktu kian menyongsong kan tugas kamar rembulan menaik dan menutup aktivitas syamsu bersamaan dengan candra tawang.

Dikediaman Moralez tidak hadir seluruhnya keluarga besar, maksudnya di kediaman utama hanya ada sepasang orangtua dan juga pria tua yang berkisar umur 60-an lebih itu yang menduduki kediaman utama dan kemana sisanya? Seperti anak-anaknya yang lain dan cucu serta keponakan, disana mereka membagi kediaman antara si sulung, anak tengah dan juga si bungsu.

Mereka sengaja memilih menetap di kawasan elit yang berbeda karna ada kehidupan yang mesti dihidupi oleh mereka.

Di bangku panjang dekat sekat pembatas disana ada dua orang perempuan dengan wajah yang satunya hampir menua akan tetapi tampak muda dan satunya lagi seorang gadis yang meminum air yang terlihat sepertinya adalah jus, mungkin salah satu minuman kesukaan nya “ mom.. daddy kapan pulang?” Tanya Chole menatap mommy nya yang melihatnya juga dengan melengkungkan bibir atasnya entah apa tapi ia melihat senyum itu adalah senyum hangat.

“daddy pulang biasanya jam 7 malem kalo kebeneran cepet biasanya jam 5 lewat udah pulang” jawab Alesya mengelus rambut sebahu putri emasnya itu.

“lama banget mom ini aja udah mau jam 7 lewat loh!” seru Chole membawa tangan mommy nya untuk di elus didahi nya dan meletakkan cangkirnya ke meja didepan nya.

Alesya melihat itu menarik tangan anaknya untuk tiduran diatas pahanya dan dituruti dengan baik “mom Ale seneng deh bisa ketemu orangtua sama keluarga kandung Ale” ujar Chole pelan dan menerawang jauh dimasa lampau dimana saat itu usianya sekitar 12 tahun melihat teman seusianya diantar jemput orangtua dan dibawakan bekal buatan ibunya namun ia malah tidak, iri saat itu adalah jawaban nya.

Namun apalah daya ia hanya diam dan menikmati hirup nafas saja sudah beruntung.

Alesya tertegun dan juga-----pria setengah abad yang ternyata telah kembali dari kantor itu melihat dan mendengar ucapan anaknya yang sepertinya sangat mengharapkan kembali sama halnya mereka juga sama mengharapkan sinar emas mereka kembali.

Rapalan doa serta mengahampiri mereka setelah ibadah dan hari-harinya. “mommy juga seneng kita kumpul-kumpul lagi”

“Ale sayang mommy!” ujar Chole menenggelamkan kepalanya di perut ibu kandungnya itu.

Kemudian pia bertubuh tegap itu memasuki ruangan yang diisi oleh kedua perempuan yang begitu beharga baginya, bahkan nyawa sekalipun adalah nyawa nya sendiri mampu ia berikan.

“ini ngga ada yang kangen sama daddy?” Tanya nya menatap kedua perempuan berharganya itu.

Keduanya menoleh ke asal suara dan dengan gerakan cepat gadis cantik itu menubrukkan tubuhnya dan membawa tangan sang daddy ke bibirnya untuk di kecup, “huhu—akhirnya daddy pulang!” serunya semangat mendengar suara daddy nya.

Darrel terkekeh mendengar sahutan putrinya “iya dong masa daddy mau kolotan di kantor ya ngga dong” ujarnya manis.

“daddy tau ngga mommy kangen tuh” ujar Chole menoleh mommy nya yang hanya berdiri di sebelahnya sambil menatap dirinya jengkel, bukan nya yang sedari tadi menayakan ayah kandung nya itu dirinya mengapa ia dibawa-bawa.

“anak mommy pinter bohong hm? Jelas-jelas kamu nanyain daddy kenapa jadi bilang kalo mommy yang kangen!” sela nya menatap mata anak nya galak.

“uuuuu mommy jangan marah dong” ujar nya memeluk tubuh pria yang berstatus ayah nya.

Mr.PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang