Bab 43

1.6K 72 0
                                    

Typo berhati-hati!!!

Kalo ada typo nya tolong tandai ya teman!

---Thank You---



-------

Happy Reading

Samuel meninggalkan seluruh anggota keluarga Moralez dibawah dan segera beranjak ke atas lebih tepatnya ke arah kamar Chole, ia ingin tidur disana tampaknya. Darrel? Apa pedulinya dengan pria mengesalkan itu.

Samuel naik dengan lift menuju lantai3 disana, kamar seluruh kamar ada di lantai tiga dan kamar Chole berada di tengah-tengah kamar lalin nya, istilahnya diapit oleh jejeran kamar saudara-saudaranya.

Samuel tiba diatas dan langsung tanpa basa-basi ia melihat pintu dengan warna putih susu itu tertulis didepan nya ‘Chole’s Room’ disana dan langsung saja Samuel masuk tanpa menimbulkan bunyi apapun.

Disana ia melihat gadisnya dengan tenang tidur dan wajah polosnya yang tidur dengan dengkuran halus mengiramai ruangan berbau kayu manis itu.

Sejenak Samuel termenung dengan keadaan sekarang, banyak rahasia yang belum ia sebutkan dan banyak sekali ketakutan dirinya yang sampai sekarang masih terkesan ia tutupi, emang lo tutup ajg!.

Samuel berjalan pelan ke arah ranjang Chole yang meringkuk bak bayi dan langsung saja ia naik ke ranjang Chole dan menarik pelan gadis yang sudah menempati hatinya karena paksaan,

Itulah ia keturunan Bristen apalagi tabiat itu langsung sama seperti Mario papa nya, namun sebelum ia terbang bersama mimpi nya, ia mengucapkan “Sayang sejauh apapun kamu, aku bakalan ada di dekat kamu. Kemana pun kamu memilih pergi percaya, aku ada di belakang kamu,”

“Dan jika ada yang berusaha menyakiti kamu, aku Samuel Arka Bristen bersumpah akan membuat ia mati menderita, sekalipun itu diriku sendiri yang melukai mu!” tegas Samuel dan mengecup dahi sang kekasih.

Mereka berdua pun terlelap tidur dengan keadaan saling berpelukan tak ada yang tahu bahwa ada pria yang mungkin lebih tua dari pria didalam sana sedang tersenyum mendengar ucapan Samuel pria yang ada di ranjang yang sama dengan adiknya.

Ia merasa bahwa sahabat sekaligus partner neraka nya itu begitu sayang dengan adik nya, menjaga nya dengan baik walaupun pertemuan antara keduanya memang buruk cuman si bajingan Samuel tak-kan mungkin mengingkari, siapa? Steve lah yang mendengar itu semua di balik pintu kamar Chole, tidak kedap suara? Sengaja.

----

Menampakkan mentari yang begitu malu-malu terlihat untuk muncul ke permukaan bumantara, pagi indahnya ibukota yang terlihat mulai ramai dan memenuhi kepadatan jalur kanan dan juga kiri nuansa ibukota.

Hiruk pikuk nuansa pagi Jakarta terasa menusuk dan memabukkan, bau asap kendaraan, pekikan lalu lintas merapat hingga tak bisa berteriak.

Beralih didalam mansion bak istana tampak seorang gadis muda yang masih bergelung dengan gebar tebal bewarna putih gading membungkus dirinya dalam hangat nya dua pusar hidup yang masih di ambang alam bawah sadar.

Keadaan semacam ini tak pernah ia rasakan, bukan. Bukan berarti ia tak pernah merasakan sebenarnya bisa saja ia rasakan saat ia masih berada di rumah lama nya, lingkungan lama nya namun karna ia merasa di umurnya yang segini ia sudah sepantas nya membantu ibu panti bukan.

Selayaknya bentuk balas budi, walaupun budi tak minta untuk di balas tapi apa salah nya sebagai bentuk bantu-bantu, karna ia yakin bahwa diumur nya yang sudah terbilang remaja rasa rasanya tak berat jika harus bekerja.

Mr.PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang