Bab 53

1.1K 64 9
                                    

Typo berhati-hati!!!


Happy Reading

Mengawali hari dengan senyum sumringah ala Chole ia mendaratkan bokong nya di jok motor itu dengan mudah, ingatkan ia bahwa dulu memang tak sering menggunakan sepeda motor hanya naik bus saja tapi ia pasti sudah tau, Uncle Arsh tak akan mengijinkan ia naik angkutan umum atau jika ia nekat, bodyguard dengan tato merpati di bawah leher nya itu akan mengadu kepada orang tua nya.

Jika begini ia yakini tanpa di adu, mereka pasti tau, tapi ancaman uncle tampann yaitu tak main-main ia juga akan memberi tahukan keganjilan hubungan yang ia sendiri tak mengerti apa, ia bilang sewaktu di dapur para maid dan bodyguard;

"baiklah-baiklah---kalau nona ingin naik motor itu tapi ingat jangan naik angkutan umum nona.! atau saya adukan ke tuan Darrel".

Lihat? pengadu sekali pria itu, padahal saat ini ia sudah menjadi bodyguard pribadinya. Ya---walaupun gajinya masih daddy nya yang bayar, tapi kan...hah sudahlah.

"tak masalah.! Tapi uncle pengadu sekali!" ujarnya menatap wajah Arsh dengan dekat lalu melengos begitu saja, tak lupa kata pamit ia selipkan.

"Hah nona---saya hanya menjalankan perintah Tuan Besar" Belanya kepada anak gadis itu.

"Beda kalo itu mah, intinya Uncle pengadu. Untung gak semua di aduin...bye Uncle---Ale berangkat ya, good morning" ujarnya menatap Arsh yang juga menatap nya.

Senyum kecil khas Arsh tersungging "tentu nona...good morning too nona muda. Tuhan memberkati nona" jawab nya sengaja ditekan di belakang kalimat nya.

Gadis itu hanya mengangguk dan tak lupa salim kepada pemuda itu.

Chole makin lama makin menjauh, ia berangkat dengan seonggok motor butut tapi jangan salah, ia menggunakan motor kepemilikan BPKB atas nama Asep Cecokrowo itu karna ia rindu suasana Sleman, Yogyakarta.

Arsh menjawab itu dengan pelan "nona semoga dirimu di berkati dengan kemuliaan, saya harap ada pria yang jauh lebih layak dibandingkan tuan muda Samuel" gumaman itu terdengar harap-harap cemas.

Ia tak menyukai kala nona nya itu menangis dalam diam, ketegasan tak ada dalam tubuh gadis itu. Ia ingin mendekapnya tapi tak punya pilihan sehingga hanya diam dan menatapnya sedari jauh saja. Sekedarnya pula lah.

(◍•ᴗ•◍)✧*。

Saat gadis itu sudah rapi diatas basikal besi nya ia ingin melajukan motor itu keluar dari kawasan elit Jakarta menuju ke kampusnya yang tak jauh dari sana, "Grig kamu mesti gagah perkasa jangan ngambek di jalan malu sama Saroh" ujarnya sendiri tanpa orang lain, perkataan nya untuk sang motor butut; Jagrig.

Saroh itu motor milik salah satu bodyguard juga di kawasan elit disitu cukup terkenal sebab warna dimotor itu ada tujuh, memudahkan untuk diingat.

"Apa?" Tanya seorang pemuda dengan iris biru laut, tak pekat juga tak pudar.

Chole yang ditanya serta ditatap seperti itu menjawab "apa nya yang apa? Dateng-dateng malah ngomong apa".

Chole menjawab dengan biasa saja tak sinis juga tak melenjeh, "ngapain naik motor butut kek gitu? Mobil di mansion ini udah di jual?" Tanya nya remeh.

Bukannya menjawab Chole justru menstater kembali Jagrig dan menjauh dari pemuda absurd itu, "kita gak kenal jangan sok akrab" ujarnya mematahkan wajah remeh tadi.

Pemuda itu kesal dengan sekejap ia menghadangnya," apa sih,? Sana jauh-jauh ganggu banget, mau lewat nih dah siang banget!" Ujarnya kesal sesaat menatap wajah yang semula remeh itu menjadi ingin di kuliti.

Mr.PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang